Peringati HUT ke-49, Tanggung Jawab Bundo Kanduang di Tengah Masyarakat Minang semakin Berat

HUT BUNDO KANDUANG— Sejumlah penampilan bundo kandung saat kegiatan perayaan HUT ke-49 Bundo Kanduang di Kabupaten Limapuluh Kota.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Peringatan hari Bundo Kanduang ke-49 Lima Puluh Kota, di aula kantor Bupati Lima Puluh Kota  berlangsung meriah. De­ngan tema “ melalui Hari Ulang Tahun Bundo Kan­duang, kita tingkatkan peran dan fungsi Bundo Kan­duang dalam menggali dan melestarikan adat dan budaya dengan filo­sofi ‘Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah”.

Berbagai atraksi ditampilkan para Bundo Kan­duang dari berbagai nagari yang ada di 13 Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Salah satu yang menyita perhatian adalah parade adat salingka nagari yang menampilkan berbagai macam atrak­si adat diantaranya, adat meminang, adat memanen padi, turun mandi, maanta pabukoan dan berbagai atraksi lainnya.

Tidak hanya Bundo Kan­duang, Bupati Lima­puluh Kota Safaruddin Dt.Bandaro Rajo didampingi Ketua TP PKK Nevi Safaruddin turut hadir dalam perayaan tersebut. Selain Bupati, Ketua DPRD Limapuluh Kota Deni Asra, Ketua LKAAM Zulhikmi, Ketua Bundo Kanduang Nengsih, beserta sejumlah Kepala perangkat daerah juga hadir dalam HUT Bundo Kanduang kali ini.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan, Organisasi Bundo Kanduang tahun ini telah memasuki usia ke-49 tahun. Usia yang cukup matang bagi sebuah organisasi dalam mewadahi anggotanya dalam mewujudkan visi dan misi yang telah disusun.

Lebih lanjut Bupati me­nyatakan, kemajuan zaman dan arus globalisasi membuat tugas dan tanggung jawab Bundo Kanduang di tengah masyarakat Minang semakin berat. “Bundo Kanduang dituntut untuk memperkuat peran dalam membentengi  anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau. Untuk itu, perlu ada­nya transformasi dan a­dap­tasi yang cepat terhadap perkembangan zaman, namun tetap dengan mempertahankan dan me­lestarikan budaya yang kita miliki,” sambung Bupati.

Kemudian dikatakan Bupati, Bundo Kanduang sebagai perempuan Minang harus memiliki sifat kepemimpinan dan ibu sejati, karena ibu tempat bertanya, ditiru, dan menjadi teladan lingkungan keluarga. “Semoga, di usia yang hampir sete­ngah abad ini, organisasi Bundo Kanduang lebih menampakkan eksisten­sinya di Limapuluh Kota, saling bersinergi dan bekerja sama untuk kemajuan pembangunan daerah dari segala aspek kehidupan serta jadi organisasi perempuan tangguh yang melestarikan adat dan budaya dalam kerangka A­daik Basandi Syara,Syara Basandi Kitabullah,” ung­kapnya.

Sementara itu, Ketua Bundo Kanduang Limapuluh Kota, Nengsih dalam sambutannya menyampaikan, visi Bundo Kanduang yakni jadi perempuan tangguh dalam melestarikan adat dan budaya da­lam kerangka ‘Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah’. “Visi ini sejalan dengan visi Pemkab Limapuluh Kota. Dengan demikian, Bundo Kanduang Limapuluh Kota sebagai mitra kerja Pemerintah siap mewujudkan dan mendukung program program yang dilaksanakan Pemerintah Limapuluh Kota. Selain itu Bundo Kanduang juga siap berkomitmen untuk mendidik generasi muda dan akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah,” ucap­nya. (uus)

Exit mobile version