Dinsos Selenggarakan Pemakaman Mayat Terlantar

PEMAKAMAN—Kepala Dinas Sosial Irwan Suwandi turun langsung menyelenggarakan pemakaman mayat terlantar di tempat pemakaman mayat terlantar milik Pemko Payakumbuh.

POLIKO, METRO–Dinas Sosial Kota Pa­yakumbuh menyelenggarakan pemakaman mayat terlantar di pemakaman mayat terlantar milik pem­ko di Kelurahan Muaro Koto Nan Gadang, Kecamatan Payakumbuh U­tara, Kota Payakumbuh, Selasa (19/9).  Mayat lansia bernama Ponidi (79) asal Jawa, yang bekerja sehari-hari sebagai Buruh Harian Lepas dan tinggal di Kelurahan Napar, Kecamatan Payakumbuh U­tara, Kota Payakumbuh, ini sudah terlantar sejak Sabtu (16/9) beberapa hari lalu di RSUD Adnan Wd Payakumbuh.

”Pada Hari, Senin (18/9. red) Dinas Sosial Kota  Payakumbuh menerima surat dari Kepolisian Sektor  Kota Payakumbuh perihal penyerahan ma­yat  terlantar atas nama Ponidi (79) yang dilaporkan meninggal dunia di Kelurahan Napar Kecamatan Payakumbuh Utara pada hari Sabtu, 16 September 2023. Dan insyaAlloh Selasa (19/9.red) akan kita makamkan,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Irwan Suwandi.

Disampaikan Irwan Su­wandi, mayat Ponidi dikatakan terlantar karena sampai beberapa ha­ri dan disampaikan kepada pihak terkait, tidak ada pihak keluarga yang akan mengurus pemakamannya. “Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, maksimal 5 hari dari Waktu mayat ditemukan, pro­ses pemakaman akan diambil alih oleh petugas Dinas So­sial,” sebutnya.

Lurah Napar, Kecamatan Payakumbuh Utara, Alrinaldi membenarkan ada warga yang tinggal di  rumah kontrakannya d Napar, RT 02/RW 02, me­ninggal dunia pada Sabtu (16/9) lalu. Namun, karena tidak ada pihak keluarga yang mengurus pemakamannya maka mayat Po­nidi dibawa ke RSUD Adnan Wd Payakumbuh.

”Memang benar, ada warga kita pak Ponidi, meninggal dunia di rumah kontrakannya dan tidak ada keluarga yang mengurus pemakamannya. Kemudian dibawa ke-RSUD Adnan WD Payakumbuh. Dan sudah dilaporkan kepada Polisi, dan diserahkan pengurusan pemakamannya kepada Dinas Sosial Kota Payakumbuh,” sebut Lurah yang ramah itu.

Lurah tidak tahu pasti apa penyebab kenapa ti­dak ada yang mengurus jenzah Ponidi saat sudah meninggal dunia. “Asal­nya Jawa, tapi sudah ber KTP Payakumbuh, dan me­ngontrak rumah di Napar. Jadi memang dia tinggal sendiri di kontrakannya, jadi tidak ada pihak keluarga yang mengurus, makanya diserahkan kepada Dinas Sosial Kota Payakumbuh,” sebut Lurah. (uus)

Exit mobile version