BALAIJARIANG, METRO–Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat covid-19, belum lagi pulih. Bahkan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kemiskinan di Kota Payakumbuh pada priode awal tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 6,16 persen dibanding sebelumnya hanya 5,6 persen. “Data kemiskinan kita memang di priode pertama 2022 naik sedikit sebelumnya 5,6 persen sekarang 6,16 persen. Ini data BPS, tapi tidak mengungkap By Name By Address, dan ini Pekerjaan Rumah (PR) Dinas Sosial untuk menemukan siapa orang-orangnya,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kota Payakumbuh, Irwan Suwandi, kepada wartawan disela-sela bimtek Karang Taruna se-Kota Payakumbuh, di BLK Balai Jariang, Kota Payakumbuh, Rabu (12/10).
Dirinya menyebut, saat ini sedang melakukan proses pengumpulan data warga yang masuk kategori miskin ektrim By Name By Address, sesuai perintah dari Pj.Wali Kota Payakumbuh H Rida Ananda. “Ini barang kali masih ada dampak covid-19. Dan kita sedang proses ini, sesuai perintah dari bapak Pj.Wali Kota Rida Ananda untuk ssegera menemukan datanya By Name By Addess,” ucap Irwan Suwandi.
Dirinya sudah menggandeng pihak kecamatan dan kelurahan dan sudah menyampaikan informasi terkait data kemiskinan ini untuk segera turun kelapangan menemukan siap-siapa saja orangnya. “Dan kita sedang menggodok itu, bekerjasama dengan teman-teman kelurahan, dan saya sudah kumpulkan lurah dan camat dan sudah sampaikan informasi ini bahwa secepatkan akan turun kelapangan menyisir dan menemukan warga kita yang miskin ektrim tadi,” ucapnya. Dengan ditemukannya data warga yang masuk kategori miskin ektrim ini disampaikan Irwan Suwandi, akan dilakukan intervensi dengan program-program unggulan penanggulanggan kemiskinan. “Kita akan susul dengan berbagai program penangggulangan, salah satunya memberdayakan program bapak asuh di Kota Payakumbuh. Meski belum di launching tetapi sebahagian sudah mulai dilakukan untuk kasus stunting. Minimal satu orang yang memiliki kelebihan memiliki satu keluarga asuh,” sebutnya.
Anggota DPRD Kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam, meminta agar Pj.Wali Kota H Rida Ananda, segera melakukan pendataan terhadap warga yang miskin. Termasuk sektor-sektor mana di masyarakat yang masuk dalam warga miskin dan terdampak secara ekonomi akibat covid-19.
Mengingat, dikatakan Ketua LKAAM Kota Payakumbuh itu, dampak secara ekonomi akibat covid-19 sangat besar. Bahkan, sebahagian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Payakumbuh, harus gulung tikar dan hingga saat ini belum bangkit kembali. Pengangguran baru bertambah akibat lapangan kerja gulung tikar. “Ini tentu pasca covid-19, sehingga angka kemiskinan naik. Maka, perlu di data sektor mana yang banyak bertambah angka kemiskinan apakah sektor pelaku usaha, pertanian dan sebagainya. Karena, akibat covid-19 banyak UMKM kita yang gulung tikar, dan pengangguran bertambah,” sebutnya.
Ditambah, dengan naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), meski tidak signifikan, namun jelas berpangaruh terhadap perekonomian masyarakat. Artinya, sebut YB Dt. Parmato Alam, meski tidak ada kenaikan BBM, ekonomi masyarakat tetap terdampak akibat covid-19.
Untuk itu, dirinya meminta kepada Pj.Wali Kota Rida Ananda, yang sudah melakukan langkah-langkah untuk secepatnya memberikan perlindungan sosial kepada warga miskin di Kota Payakumbuh. Tidak terkecuali supor kepada pelaku usaha, petani untuk bangkit dan kembali berusaha. “Kita juga mendorong dan meminta Pj.Wali Kota untuk mengembalikan gaji tenaga harian lepas (THL) pemko seperti sebelum covid-19. Kemudian DPRD juga sudah meminta pengembalian porsi tunjangan ASN yang diturunkan 13 persen, sehingga daya beli masyarakat tinggi dan ekonomi akan bangkit,” pinta Politisi senior sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kota Payakumbuh ini. (uus)