Dendeng Balado Jantuang Pisang, Solusi Bagi Vegetarian

Yulia Nora

LAMPOSI, METRO–Serupa, tapi tak sama. Begitulah, sepintas jika o­rang melihat Dendeng Balado Jantuang Pisang. Bila sudah siap dihidangkan, Dendeng Balado Jantuang Pisang, persis serupa dengan Dendeng Daging pada umumnya. Bentuknya yang tipis, kering dan di atasnya dibubuhi Lado Merah, begitupun Dendeng Balado Jantuang Pisang.

Olahan masakan Dendeng Balado Jantuang Pisang ini bisa menjadi salah satu solusi bagi yang tidak mengkonsumsi daging atau vegetarian. Tetapi secara umum, Dendeng Balado Jantuang Pisang sangat diminati masyarakat di pasaran lokal maupun nasional. Disamping menjadi pilihan bagi orang ve­getarian, juga nikmat dirasakan bagi semua kalangan.

Walau sempat berhenti berproduksi pada saat puncak pendemi covid-19 hampir Satu Tahun lamanya, kini Dendeng Balado Jantuang Pisang sudah bisa diperoleh di daerah-daerah tententu dengan jumlah produksi masih terbatas. Bila se­belum masa pendemi bisa produksi 20 kilogram dendeng setiap hari, saat ini hanya baru mencoba produksi 10-15 kilogram dendeng se­minggu.

“Respon pasar kini alah rancak, sudah mulai mengenali Dendeng Balado Jantuang Pisang. Urang yang memakan Dendeng Jantuang Pisang ko urang yang indak makan dagiang, tapi nio makan dendeng, ikolah soslusi terbaik nyo,” demikian ucap Pemilik Rumah Pisang Andira, Yulia Nora, ketika berbincang-bincang dengan wartawan di tempat produksi Rumah Pisang Andira, di Jalan Tan Malaka, akhir pekan kemarin.

Disampaikan Yulia Nora, awalnya tertarik mem­buat Dendeng Balado Jantuang Pisang, karena usaha yang dijalaninya memang bergelut dibidang pe­ngolahan Pisang, seperti Pisang Sale Jari original dan Coklat, Pisang Sale Lidah, Pisang Sale Oval, Pisang Sale Gulung, Keripik Pisang rasa coklat Mint, Coklat, Gula Aren, Gula Pasir, Balado, Tiramisu, Greentea, dan olahan dendeng Balado Jantuang Pisang serta Rendang Suir Jantuang Pisang.

“Awal mulonyo, kami lah mengolah pisang juo, maka kami bueklah Dendeng Jantuang Pisang, urang tahunyo dendeng Dagiang, dendeng dagiang maha, dan urang yang dak makan dagiang taragak makan dendeng apolah dendeng sayua yang ado, kami cubolah mambuek dendeng Jantuang Pisang, dan setelah kami cubo hanyo ado beberapa Jantuang Pisang yang bisa dibuek Dendeng,” ucapnya ramah kepada wartawan.

Dia menyebut, sebelum pendemi covid-19, usahanya membuat Dendeng Balado Jantuang Pisang ini sudah dipasarkan di Sumbar dan Riau. Namun, juga ada yang dibawa oleh pengunjung yang datang berbelanja ketempat pebelanjaan oleh-oleh untuk keluar negeri. (uus)

Exit mobile version