Duta Zero Waste Edukasi Murid SD, Kelola Sampah Bernilai Ekonomi

EDUKASI—Terlihat para Duta Zero Waste edukasi siswa SD untuk kelola sampah bernilai ekonomis.

POLIKO, METRO–Komunitas peduli pengelolaan sampah yang tergabung dalam Duta Zero Waste melakukan edukasi ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Pa­yakumbuh terkait pengelolaan sampah yang ada/dihasilkan sekolah, se­hingga sampah yang ada lebih bermanfaat bahkan bisa menjadi uang.

Seperti yang dilakukan Komunitas yang diketuai Fetro Yance itu di Sekolah Dasar Negeri 33 Payakumbuh atau SDN 33 Padang Alai Kecamatan Payakumbuh Timur pada Rabu (9/2). Belasan murid SD dari berbagai tingkatan kelas mengikuti edukasi yang digelar dihalaman sekolah.

Selain diberikan pengetahuan secara teori untuk melakukan pengelolaan sampah, baik sampah organik maupun sampah non organik, peserta didik juga diajarkan langsung/praktek pembuatan pupuk kompos, pemilahan sampah, membuat tas plastik dan biopori dengan tujuan pengelolaan sampah menjadi lebih baik dan menjaga lingkungan.

” Iya, kita melakukan edukasi ke sekolah-sekolah yang ada di Payakumbuh agar melakukan pengelolaan sampah menjadi lebih bermanfaat, baik untuk dijadikan pupuk kompos maupun dijual di Bank Sampah,” sebut Sekretaris Duta Zero Waste, Nova Yudistira didampingi Yulinda, Rabu (9/2).

Ia juga menambahkan, selama ini sekolah yang ada di Payakumbuh sudah cukup baik dalam melakukan pemilihan sampah, namun mereka (sekolah.red) tidak tahu sampah tersebut mau diapakan, sehingga perlu edukasi berkelanjutan.

“Selama ini sekolah-sekolah di Pa­yakumbuh sudah cukup bagus dalam melakukan pemilihan sampah, namum sampah yang telah dipilih itu tidak tahu akan dikemanakan, untuk itu kita melakukan edukasi ini agar sampah bisa lebih bermanfaat,” tutupnya.

Sementara Kepala SDN 33 Payakumbuh, Yusfita Rahmi mengapresiasi edukasi yang dilakukan Komunitas Duta Zero Waste bersama Dinas Lingkungan hidup bagi puluhan anak didik mereka, sehingga kedepannya pihak sekolah akan melakukan pembuatan pupuk kompos serta memanfaatkan sampah yang telah dipisah oleh anak didik itu.

“Meski baru pertama dilakukan di sekolah kami, anak-anak dan guru terlihat antusias mengikuti kegiatan edukasi yang diberikan Komunitas Zero Waste dan Dinas Lingkungan Hidup, sehingga kedepannya sampah yang telah dipilah bisa kami manfaatkan menjadi lebih baik, salah satunya pembuatan pupuk kompos,” ucapnya. (uus)

Exit mobile version