Penggiat Pak’Sa: Rugi Bila Jangkauan Pelayanan Kesehatan Tidak Dimiliki

H Ferizal Ridwan Penggiat Pak'Sa Limapuluh Kota.

LIMAPULUH KOTA, METRO–Penggiat Palanta Aksi Sosial (Pak’Sa) Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, H.Ferizal Ridwan, menghimbau masyarakat untuk me­miliki Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) baik melalui program Pemerintah sebagai peserta penerima bantuan iuran mau­pun mandiri.

Dalam berbagai aksi sosial ber­sama puluhan relawan, Ferizal Ridwan, masih banyak menemukan orangtua jompo dan keluarga kurang mampu belum memiliki nomor induk kepen­dudukan sehingga otomatis tidak memiliki Jaminan Kesehatan Nasional. Padahal, mereka sebut Ferizal Ridwan, orang dengan kondisi sangat rentan terhadap gangguan kesehatan.

Buya, begitu Ferizal Ridwan dikenal masyarakat Lima Puluh Kota, setiap minggu terus berjalan dari satu kam­pung ke-kampung lainnya dipelosok Limapuluh Kota, menyebut dengan kondisi saat ini apabila tidak memiliki jangakuan terhadap pelayanan kese­hatan, sangat rugi sekali. Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat memiliki kartu JKN-KIS senghingga kualitas kesehatan terus meningkat.

“Kita selaku yang aktif dimasalah sosial sangat berpengalaman selama ini bahwa betapa sangat pentingnya warga kita terjangkalu oleh layanan BPJS Kesehatan, baik itu atas kesa­daran sendiri ataupun melalui program pemerintah. Saya rasa sangat rugi dikonsdisi saat ini apabila jang­kauan terhadap pelayanan kesehatan tidak dimiliki,” ungkap Buya me­nghim­bau warga Limapuluh Kota untuk memiliki kartu JKN-KIS.

Buya, mengakui sudah meng­guna­kan pelayanan BPJS Kesehatan ketika mendapatkan perawatan  di RS bebe­rapa waktu lalu karena kecelakaan tunggal saat berkendera di Jalan Raya. Selama, beberapa hari dirawat, Buya, merasakan benar pelayanan dengan menggunakan kartu JKN-KIS tidak ada bedanya dengan pasien umum.

“Dan kami merasakan sendiri mam­faat dari layanan BPJS Kesehatan. Dan adanya informasi dimasyarakat bah­wa layanan BPJS Kesehatan lebih renda dari layanan umum, itu tidak benar. Informasi Hoak ini tidak benar, termasuk informasi kualitas obat yang digunakan berbeda, juga tidak benar. Karena kami merasakan sendiri laya­nan BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu saat dirawat inap akibat jatuh dari kenderaan bermotor di Jalan raya, dan dirawat beberapa hari di RS,” sebut Buya.

Dengan memiliki kartu JKN-KIS, diharapkan Buya, akses masyarakat untuk mendapatkan jaminan keseha­tan di fasilitas kesehatan akan lebih mudah. Warga masyarakat tidak perlu berfikir panjang untuk dapat berobat kefasilitas kesehatan termasuk untuk mendapatkan obat yang berkualitas. Karena saat ini pemerintah sudah memberikan berbagai kemudahan melalui BPJS Kesehatan untuk ma­syarakat mendapatkan jaminan kese­hatan. (uus)

Exit mobile version