Hutan Lindung Puncak Pela Harau Bukik Wisata Terbakar

PEMADAMAN—BPBD bersama masyarakat melakukan upaya pemadaman api yang membakat hutan lindung.

LIMAPULUH KOTA, METRO
Kebakaran hutan dan lahan (Korhutla) dikawasan hutan lindung puncak pela bukik wisata ngalau Seribu, di Jorong Harau, Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, kembali terbakar hebat, Selasa (23/2). Sebelumnya, pada 12 Februari 2021 lalu juga terbakar disekitar lokasi hingga merambat kelahan perkebunan masyarakat.

Kepala BPBD Limapuluh Kota, H.Jhoni Amir, S.Sos didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Rahmadinol membenarkan bahwa pihaknya berjibaku melakukan pemadaman kobatan api yanh membakar hutan lindung dengan TNI, Polri, UPT KPHL dan Damkar serta dibantu masyarakat setempat.

“Dan saat ini kondisinya sudah padam pada pukul 11.00 Wib tadi. Lokasinya yang kemaren juga, dimana api kembali menyala, sebelumnya juga sudah padam,” sebut H.Jhoni Amir, didampingi Rahmadinol kepada wartawan di kantornya, Jalan Sudirman, pusat Kota Payakumbuh, Rabu (24/2).

Ia mengatakan total lahan yang terbakar di lokasi tersebut termasuk dengan kebakaran hutan pertama tersebut berjumlah sekitar 7 hektare. Diakuinya, pihaknya bersama dengan personil lainnya mengalami sedikit kendala pada proses pemadaman, dimana lokasi sulit terjangkau.

Lokasi kebakaran terdapat di bukit berbatu dengan ketinggian 785 meter dengan kemiringan 95 derajat. Pemadaman juga dipermudah karena adanya alat pemadaman portabel dari kehutanan provinsi sepanjang 500 meter.

“Memang lokasi kebakaran hutan ini juga jauh dari jalan. Sehingga akses ke lokasi itu susah. Terlebih setelah padam api kembali hidup karena banyaknya ranting dan kayu serta daun yang kering mudah kembali terbakar,” ujarnya.

Agar tidak ada penyebaran api yang lebih luas ketika kembali terbakar, tim gabungan telah membuat gorong-gorong di sekitar lokasi. Ia mengatakan kebakaran yang terjadi di hutan lindung tersebut diduga karena kelompok masyarakat yang berkemah dan membuat api unggun dan lupa memadamkannya. “Tapi yang jelas saat ini penyebab kebakaran masih diselidiki oleh pihak berwenang. Apakah memang karena adanya orang yang membuat api unggun atau memang ada yang sengaja untuk membuka lahan baru,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa di Kabupaten Limapuluh Kota terdapat beberapa kecamatan yang memang rawan terhadap kebakaran hutan dan lahan.

“Pangkalan, Kapur IX, Harau, Suliki, Gunung Emas, Bukit Barisan, Lareh Sago Halaban dan Luhak. Sehingga masyarakat memang harus berhati-hati dengan api ketika berada di hutan terlebih di cuaca panas saat ini,” ujarnya.

Dia menghimbau kepada masyarakat, mengingat saat ini memasuki musim panas sehingga untuk tidak membakar lahan dalam membuka perkebunan atau ladang. Begitu juga, kepada warga yang melakukan olahraga buru babi untuk tidak membuang puntung rokok ditempat kering atau mudah terbakar. (us)

Exit mobile version