SUDIRMAN, METRO
Lapas Kelas II B Kota Payakumbuh bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh melaksanakan program kerja sekolah paket A,B dan C untuk warga Binaan. Sedikitnya ada 40 orang warga binaan yang akan ikut program kesetaraan ini.
Program kesetaraan untuk warga binaan LP Kelas II B Payakumbuh baru pertama kali. Dimana, puluhan peserta program kesetaraan ini sebelumnya memiliki usia yang sangat muda berkisar anatara 22-23 tahun. Dan sebelumnya, masing-masing warga binaan peserta program kesetaraan memiliki tingkat pendidikan beragam bahkan banyak juha yang tidak tamat SD.
Diharapkan warga binaan yang tersandung berbagai perkara Pidana itu bisa memanfaatkan Ijazah yang nantinya akan didapat setelah mengikuti pendidikan paket A,B dan C. Nantinya puluhan peserta dari usia beragam itu akan dididik oleh sejumlah tenaga pendidik dari Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
Hal tersebut diungkapkan Kalapas Kelas II B Kota Payakumbuh, M. Kameily didampingi Kasubsi Regbimas, Adeka Fitria, SH dan Staf Registrasi dan Bimbingan Masyarakat LP Kelas II B Daniel Sihombing, Rabu (24/2) usai kegiatan pembukaan Program Kesetaraan.
“Lembaga pemasyarakatan klas IIB payakumbuh bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh dalam melaksanakan program pembinaan bagi WBP(warga binaan pemasyarakatan) untuk kejar Paket A,B dan C di Lembaga Pemasyarakatan klass IIB Payakumbuh. Mudah-mudaham program yang kita laksanakan ini dapat bermanfaat,” ucap Kameily.
Program pendidikan Paket A, B dan C ini akan digelar Senin hingga Kamis pukul 14.00 hingga pukul 16.00 Wib. Dan memanfaatkan Musholla dan Aula untuk tempat belajar. Saat ini Lapas Kelas II B Payakumbuh dihuni 310 orang, didominasi oleh mereka yang tersandung kasus Narkoba. Dan ini sudah overkapasitas Lapas yang berada di Pusat Kota ini termasuk 9 besar Lapas Overkapasitas di Indonesia.
Lapas Kelas IIB Payakumbuh juga terus akan melakukan inovasi untuk meningkatkan SDM warga binaan. Disamping memulai melakukan program pendidikan paket A,B dan C, kedepan rencananya akan membuat program pustaka keliling untuk warga binaan. Dengan begitu, warga binaan terus bisa menimba ilmu melalui buku bacaan disambing guna mendapatkan informasi yang update.
“Ini adalah program pembinaan yang baru kita lakukan, kedepan kita akan melaksanakan juga pustaka keliling, sehingga warga binaan kita tidak ada yang buta huruf, semuanya bisa membaca dan tidak ketinggaln informasi,” tambahnya.
Ditambahkan Kasubsi Regbimas, Adeka Fitria, SH, dengan akan dimulainya sekolah untuk warga binaan melalui program pendidikan paket A,B dan C, maka saat ini peserta sudah memiliki nomor induk kesiswaan dan data dapodik yang terdaftar di Dinas Pendidikan. “InsyaAllah mereka akan belajar setiap hari, kecuali, Jumat,Sabtu dan Minggu. Kemudian mereka akan belajar sampai UN nantinya,” sebutnya. (us)