Penggunaan Bahasa Indonesia, Limapuluh Kota Nomor Dua Terbaik

LIMAPULUH KOTA, METRO
Penggunaan bahasa asing diberbagai tempat, ruang publik dan media massa di Sumatera Barat masih terbilang tinggi, bahkan penempatan bahasa asing juga kerap lebih didahulukan dibandingkan dari penempatan bahasa Indonesia itu sendiri yang merupakan bahasa resmi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, Amunulatif saat menjadi narasumber dalam kegiatan Diskusi Kelompok Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Bahasa Pada Media Massa di Kabupaten Limapuluh Kota, Kamis (5/11) di gedung LPSE Tanjung Pati, Kompleks Dinas PerhubunganLimapuluh Kota.

Kegiatan yang digelar selama dua hari itu diikuti puluhan wartawan dari media cetak, elektronik dan radio.

Menurut Amin, media massa atau wartawan mempunyai peran yang cukup penting dalam memperbaiki kekeliruan terhadap penggunaan bahasa asing maupun bahasa Indonesia yang tidak baku. Penggunaan bahasa asing yang lebih didahulukan dibandingkan dengan bahasa Indonesia menurutnya juga terjadi di lembaga-lembaga pemerintahan. Termasuk dalam penggunaan kop surat.

“Media memiliki kesempatan yang besar untuk memberikan contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mudah-mudahan penggunaan bahasa Indonesia yang benar dapat mengalahkan dan menjadi contoh dari kekeliruan yang terjadi selama ini,” ucapnya.

Contoh penggunaan bahasa asing yang lebih diutamakan dibandingkan dengan bahasa Indonesia adalah dalam penulisan nama hotel, sekolah, lembaga pendidikan dan Pemerintahan. Terjadinya penggunaan bahasa asing karena ekonomi suatu daerah mulai maju.

Selain menekan laju penggunaan bahasa asing dan lebih mengutamakan penggunaan bahwa Indonesia, Balai Bahasa menurut Amin terus mendorong Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat untuk lebih mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan menyurati Pemerintah daerah di kabupaten dan kota.

“Untuk wewenang, kita hanya bisa mengingatkan mereka untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik, termasuk untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan yang kerap terjadi,” tuturnya.

Dari sembilan belas kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat, Kota Padang paling sering diberikan peringatan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat karena kerap menggunakan bahasa asing diruang publik dan penggunaan bahasa Indonesia tidak baku.

Selain itu, Balai Bahasa Sumbar juga rutin memberikan penghargaan kepada Kabupaten dan Kota yang penggunaan bahasa Indonesianya cukup baik. Tiga daerah terbaik yang menggunakan bahasa Indonesia dalam laman media Pemerintah adalah, Kabupaten Tanah Datar dan disusul Kabupaten Limapuluh Kota diposisi dua. (us)

Exit mobile version