Jumlah Kasus Covid-19 Bertambah, Rencana Sekolah Tatap Muka Batal

SUKARNOHATTA, METRO
Jumlah kasus positif Covid-19 di Payakumbuh terus bertambah. Akibatnya, rencana Pemerintah Kota Payakumbuh untuk segera membuka Sekolah Tatap Muka pada tanggal 24 Agustus ini, batal terlaksana. Sebelumnya, untuk mendukung rencana Sekolah Tatap Muka tersebut, Dinas Pendidikan juga telah mengintruksikan ratusan guru diberbagai tingakatan untuk mengikuti SWAB masal yang digelar di Halaman Kantor Ex. Balaikota Payakumbuh di Kawasan Balai Panjang Kecamatan Payakumbuh Selatan.

Dari hasil Swab tahap satu itu, dua orang guru di dua SMP berbeda diketahui Positif Covid-19 atau Corona. saat ini, satu dari dua guru itu diketahui telah sembuh. Seiring waktu berjalan, kasus Positif Covid-19 di daerah perlintasan Sumbar-Riau itu kembali bertambah, termasuk Positifnya Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, A.H. Agustion kepada wartawan menyebutkan bahwa terkait kondisi kasus Positif di Payakumbuh yang terus bertambah, pihaknya melakukan penundaan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang rencananya akan dilakukan Senin besok.

“Kita di Payakumbuh memang semula merencanakan melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka pada Senin besok. Dengan perkembangan kondisi sampai saat ini, memang kita undur sampai kondisi betul-betul Kondusif,” sebut Mantan Kepala SMKN 1 Payakumb itu, Rabu (19/8).

Agustion juga menambahkan, pihaknya juga akan segera membuat surat pemberitahuan kepada pihak-pihak terkait secara resmi. “Tadi pagi sudah kita informasikan secara lisan, termasuk ke jenjang pendidikan SMA melalui Cabdin dan juga ke Kemenag. Untuk surat resmi akan segera kita buat,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Bakhrizal, menyebut bahwa saat ini daerah zona hijau dan kuning sudah diperbolehkan untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka. Sehingga Kota Payakumbuh sudah diperbolehkan memulai PBM tatap muka.

“Pada saat ini daerah hijau dan kuning sudah boleh melakukan sekolah tatap muka dengan protokol yang ketat dan kajian mendalam. Salah satunya guru kita swab, dan murid kita akan lakukan sampil swab,” ucap Bakhrizal. (us)

Exit mobile version