Kulit Manis Malalak Tingkatkan Ekspor

Tumpukan kulit manis (cassiavera).
AGAM, METRO–Petani kulit manis Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, kini  memperoleh  ekspor kulit manis kualitas bagus. Namun petani kulit manis  belum bisa memenuhi besarnya kebutuhan pasar karena keterbatasan kemampuan mengolah kulit manis.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Agam, Yulnasri, didampingi Kabid kehutanan, Afniwirman di ruang kerjanya Selasa (9/8). Kemaren.
Katanya, menggenjot kemampuan petani mengolah kulit manis kualitas ekspor dimaksud, pihak Dishutbun Agam memberikan bantuan mesin pengolah, berupa mesin potong. Selain itu juga memberikan  timbangan kapasitas besar, dan timbangan kapasitas 10 kg.
”Kita berikan 3 unit mesin pemotong kulit manis kering, satu unit timbangan kapasitas besar, dan 3 unit timbangan kapasitas 10 kg,” kata Yulnasri.
Bantuan diberikan kepada Kelompok Tani Mulya Abadi. Kelompok yang bermarkas di Campago, Malalak Utara. Selama ini petani kulit manis dilokasi tersebut melakukan pemotongan kulit manis kering dengan menggunakan alat yang sifatnya masih tradisional.
Dengan peralatan sederhana itu, petani hanya mampu mengolah kulit manis kering sekitar 1.500 kg per Minggu. Sementara  untuk kouta yang diberikan eksportir sebanyak 7.500 kg per Minggu.
Katanya, sebenarnya untuk bahan baku tanaman kulit manis sebenarnya  melimpah di Malalak. Itu juga merupakan pertimbangan untuk membantu kelompok tersebut untuk mendapatkan bantuan mesin pengolahkulit manis.
”Kita akan membantu usaha mereka semampunya, termasuk dalam peningkatan produksi, melalui bantuan peralatan kerja. Sedangkan peningkatan SDM, itu ranah pihak Badan Penyuluh,” sebutnya.
Kulit manis untuk ekspor, memang yang berkualitas bagus, dan dipotong sepanjang 5 cm. ”Besar gulungan kulit manis kering itu kira-kira sebesar telunjuk orang dewasa. Negara tujuan ekspor baru sebatas Malaysia,” tutupnya. (i)

Exit mobile version