Untuk guru tidak tetap (GTT) tingkat SMA negeri, sebanyak 80 orang akan menerima insentif Rp 500.000 per bulan dan THR Rp 1 juta, dengan total anggaran Rp 560 juta yang bersumber dari dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK).
Sementara itu, 452 guru honorer SMA swasta di Bukittinggi juga akan mendapatkan insentif serupa, dengan total anggaran Rp 3,16 miliar yang disalurkan melalui dana hibah Bagian Kesra Setdako.
Erman Safar menambahkan bahwa Pemko Bukittinggi berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan para guru non-PNS, yang menjadi ujung tombak pendidikan di kota ini.
“Total anggaran yang kami siapkan, termasuk THR, mencapai Rp 12,48 miliar untuk tahun 2025. Ini adalah bentuk apresiasi kami terhadap dedikasi para guru,” tutupnya. (pry)
Komentar