BUKITTINGGI, METRO–Petugas dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bukittinggi menertibkan pedagang durian yang berjualan di jalur padat lalu lintas di kawasan Jalan Pemuda, Senin (30/12).
Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengguna jalan, terutama di kawasan yang kerap menjadi pusat kemacetan.
Penertiban dilakukan secara persuasif, dengan petugas memberikan pemahaman kepada pedagang mengenai larangan berjualan di trotoar dan fasilitas umum sesuai Peraturan Daerah (Perda).
“Kami jelaskan kepada pedagang bahwa mereka berjualan di tempat yang dilarang oleh Perda, yaitu di trotoar yang seharusnya digunakan untuk pejalan kaki,” ujar Jasman, petugas piket lapangan Satpol PP Bukittinggi.
Namun, Jasman menegaskan bahwa jika pedagang tetap membandel, tindakan tegas akan diambil. “Jika tidak diindahkan, kami akan menindak secara tegas, termasuk penyitaan barang dagangan dan penerapan denda sesuai aturan,” tambahnya.
Setelah mendapat peringatan, beberapa pedagang terlihat memindahkan durian mereka ke mobil bak terbuka yang digunakan sebagai lapak darurat. Sebagian besar pedagang mengaku tidak memiliki izin resmi untuk berjualan di lokasi tersebut.
Selama setahun terakhir, pedagang durian kerap menjamur di sepanjang jalur dari perempatan Simpang Tembok hingga Rumah Potong Hewan. Meskipun menjadi daya tarik bagi wisatawan, keberadaan pedagang di lokasi tersebut kerap memicu kemacetan, terutama karena jalan yang sempit dan merupakan jalur dua arah.
Kasat Pol PP Bukittinggi, Joni Feri, menyampaikan bahwa sebagai kota wisata, Bukittinggi harus memprioritaskan kenyamanan pengunjung, khususnya selama momen liburan.
“Kami mengajak semua pihak, termasuk pedagang kaki lima, untuk mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Sebagai tuan rumah, kita harus bersama-sama menciptakan kenyamanan bagi wisatawan,” kata Joni.
Langkah penertiban ini menjadi salah satu upaya Pemkot Bukittinggi untuk menjaga keteraturan kota, sehingga wisatawan dapat menikmati liburan tanpa terganggu oleh kemacetan atau ketidaktertiban fasilitas umum. (pry)
Komentar