AGAM, METRO–Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Drs. H. Edi Busti, M.Si, membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Agam , Senin (23/12).
Bimtek ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi Germas dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Dalam sambutannya, Drs. H. Edi Busti menyampaikan pentingnya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat sebagai upaya preventif dalam menghadapi masalah kesehatan yang semakin kompleks di Indonesia.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan, terutama dalam mengurangi angka penyakit menular maupun tidak menular,” ujarnya.
Menurutnya, bimtek ini merupakan perwujudan amanat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yakni,”Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.
“Tidak akan cerdas suatu bangsa ketika masyarakatnya tidak sehat dan tidak akan maju suatu bangsa jika masyarakatnya tidak sehat,”katanya,
Ditambahkan, kemajuan suatu daerah bukan hanya tanggungjawab 1 dinas saja melainkan tanggungjawab seluruh lini kehidupan yang ada.
Sekda Agam menghimbau kepada seluruh OPD dan steakholder terkait untuk mengadakan kegiatan yang teringrasi dan memiliki akselarasi untuk meninterprestasikan setiap kegiatan yang berkaitan dengan gerakan hidup sehat.
“Terwujudnya generasi emas 2045 bisa kita raih dan rasakan. Tentu itu dapat terjadi jika pengelolan pola hidup sehat bisa kita implementasikan disegala lini kehidupan,”katanya.
Ketua Panitia Pelaksana Bimtek, dr. Hendri Rusdian, M.Kes, mengungkapkan bimbingan teknis ini untuk menjawab masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar.
Disebutkan, Indonesia masih menghadapi triple burden atau tiga masalah besar dalam sektor kesehatan, yaitu pemberantasan penyakit infeksi, meningkatnya kasus penyakit tidak menular, dan kemunculan kembali penyakit yang sebelumnya telah berhasil dikendalikan.
“Masih banyak ditemui penyakit menular seperti diare, tuberkulosa, hingga demam berdarah. Namun, saat ini kita juga menghadapi perubahan yang signifikan, di mana banyak kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung koroner yang semakin meningkat,” terang Hendri.
Hendri juga menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam implementasi Germas adalah perbedaan persepsi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Pertemuan hari ini merupakan langkah strategis dalam menyamakan persepsi dan komitmen semua pihak untuk mendukung program ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinkes Sumbar yang telah memfasilitasi acara ini,” katanya.
Bimtek ini ditujukan untuk 15 OPD yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan Germas di Kabupaten Agam. (pry)
Komentar