BUKITTINGGI, METRO–Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) guna mendorong pertumbuhan yang lebih signifikan.
Pj Walikota Bukittinggi, Hani Syopiar Rustam, pada Jumat (18/10), menggelar rapat evaluasi dan konsolidasi yang menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan potensi pariwisata lokal di kota berjuluk “Parijs van Sumatra.”
Menurut Hani, ada peluang besar untuk mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), baik dalam bentuk program kegiatan maupun pembangunan infrastruktur yang menunjang sektor pariwisata.
“Bantuan dari pusat sangat dibutuhkan. Kami akan segera mengupayakan diskusi dengan Kemenparekraf dan berharap ada hasil positif yang mendukung peningkatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bukittinggi,” ujarnya.
Hani juga menginstruksikan kepada Kepala Dinas terkait untuk segera menyusun rencana aksi yang konkret guna memfasilitasi promosi produk ekonomi kreatif, termasuk mendukung perkembangan UMKM lokal.
“Sektor pariwisata menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Kota Bukittinggi. Pada tahun 2023, objek wisata berbayar di kota ini dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan, dengan pendapatan sebesar Rp 22,7 miliar,” tambah Hani.
Pemkot Bukittinggi menyoroti pentingnya evaluasi progres pelaksanaan kegiatan dan target kunjungan wisatawan. Selain itu, kendala yang dihadapi dan potensi pengembangan sektor ini juga akan menjadi fokus perhatian.
“Data menunjukkan bahwa pariwisata menjadi kontributor penting bagi ekonomi masyarakat dan pembangunan Bukittinggi,” tegasnya.
Selain pariwisata, ekonomi kreatif yang terus berkembang turut memberikan dampak signifikan bagi ekonomi lokal, terutama dalam menciptakan lapangan pekerjaan.
“Kami akan melakukan evaluasi berkala untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam meningkatkan sektor pariwisata dan ekraf di Bukittinggi,” pungkasnya. (pry)