Pada kesempatan tersebut, Sekda Martias Wanto mengimbau kepada seluruh Capaska untuk mengikuti semua arahan dan petunjuk dari para pelatih, agar dapat mengemban tugas kenegaraan dengan baik di Kota Bukittinggi, yang pernah menjadi ibu kota negara Indonesia. “Terima kasih kepada para pelatih dan seluruh pihak yang terlibat,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pasukan Pengibar Bendera Indonesia (PPI) Bukittinggi, Riki JP, menjelaskan bahwa ada beberapa perubahan dalam prosesi dan tahapan pengibaran bendera merah putih dalam rangka HUT RI sejak dua tahun terakhir. Sesuai rekomendasi dari BPIP, bendera pusaka kini langsung dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Namun, untuk Kota Bukittinggi tetap istimewa karena akan mengibarkan bendera pusaka yang dikombinasikan dengan bendera yang dijahit langsung oleh Ibu Fatmawati,” jelasnya.
Pada prosesi tantingan tahun ini, juga terdapat perbedaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana para orang tua Capaska mendapatkan bendera untuk dikibarkan di rumah masing-masing, difasilitasi oleh BPIP pusat. (pry)