AGAM, METRO–Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, berharap normalisasi terhadap aliran air yang terdampak bencana alam banjir bandang lahar dingin segera dilakukan.
“Embung pertanian sangat berguna bagi pertanian untuk memanen air hujan dan aliran permukaan, menampung aliran mata air dan limpahan saluran pembuang irigasi terutama pada musim kemarau. Untuk itu, harus segera dilakukan normalisasi agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak bagi masyarakat,”ujar Arief saat survey bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti, Rabu (5/6).
Dalam survey embung yang tertimbun tanah dan pasir sedalam 7 meter di Kecamatan Ampek Angkek ini turut mendampingi Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Dr. I Gusti Ketut Astawa, S. Sos MM, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Badan Pangan Nasional, Neila Aisha Arief dan Kepala Dinas Pangan Sumatera Barat (Sumbar), Syaiful Bahri, SP, MM, Forkopimda, OPD Agam dan lain sebagainya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam H. Edi Busti menyebut pasir dan tanah yang menimbun embung tersebut berasal dari gunung Marapi.
“Pasir dan tanah ini berasal dari gunung Marapi karena jika terjadi bencana di gunung ini akan berdampak kepada 2 daerah yakni Kabupaten Agam dan Tanah Datar,”ucapnya.
Sekda Agam menyebutkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkiat pelaksanaan normalisasi.
“Saya sebagai komando penanggulangan bencana di Kabupaten Agam sudah berkoordinasi langsung dengan kepala BNPB untuk meminta bantuan terkait keberlanjutan normalisasi sungai di beberapa titik yakni, Batang Ketiak, Batang Tambuo dan Batang Tugu,” katanya.
Sekda Agam juga menyampaikan, pihaknya telah mengajukan tindak lanjut rekonstruksi darurat terhadap jembatan yang menjadi akses satu-satunya ke Jorong Cumantiang.
“Jorong ini terisolasi karena jembatan yang men jadi akses satu-satunya terputus untuk itu kami telah mengajukan untuk tindak lanjut ,”katanya.
Edi Busti berharap Bapanas dapat membantu dalam proses normalisasi sungai akan segera dilakukan sehingga tidak akan menimbulkan kerugian tambahan saat terjadinya bencana susulan di Kabupaten Agam.
“Kami berharap, pihak Bapanas dapat membantu dalam tindak lanjut pengajuan normalisasi ini,” ungkapnya. (pry)