Proses dokumentasi dilakukan selama dua hari di SMP 6 dengan melibatkan seluruh guru dan pelajar. Tim Direktorat SMP berharap dokumentasi yang dihasilkan menjadi inspirasi di seluruh negeri.
Kepala SMP 6 Bukittinggi, Tuti Yamila Sari Dewi menjelaskan pihaknya melakukan pendaftaran untuk bisa mendapatkan program Sobat Goes to School. Sekolah ini telah menjalankan program sekolah inklusif selama dua tahun terakhir.
“Kita di SMP 6 memang menerapkan program inklusif. Ini berjalan sudah beberapa tahun terakhir, namun dua tahun terakhir, kita cukup konsen untuk berikan persamaan pemenuhan hak pendidikan pada setiap pelajar,” kata dia.
Tuti menyebut ada 27 pelajar berkebutuhan khusus, termasuk satu disabilitas penglihatan yang diberikan pendidikan dengan fasilitas khusus yang mudah dijangkau.
“Mereka digabung dengan pelajar lain, sekaligus untuk meningkatkan rasa empati para pelajar kita,” pungkasnya. (pry)