Stasiun Lambuang jadi lokasi favorit Lebaran di Bukittinggi

STASIUN LAMBUANG— Pusat kuliner modern Stasiun Lambuang Bukittinggi, menjadi salah satu lokasi bersantai favorit pemudik dan warga khususnya di malam hari saat libur Lebaran 2024.

BUKITTINGGI, METRO–Pusat kuliner modern Stasiun Lambuang Bukittinggi, menjadi salah satu lokasi bersantai favorit pemudik dan warga khusus­nya di malam hari saat libur Lebaran 2024.

Stasiun Lambuang yang baru saja diresmikan Menteri BUMN Erick Tohir pada Maret 2024 lalu tampak ramai didatangi ma­syarakat didominasi pe­rantau Sumatera Barat yang berlibur ke Kota Bukittinggi.

“Pantas menjadi pusat kuliner modern Sumbar, di malam hari pertama lebaran Stasiun Lambuang te­tap beroperasi. Suasana­nya aman nyaman dengan banyak kontainer penyedia kuliner aneka ragam,” kata seorang perantau asal Jakarta, Anto Maruhun (33)

Anto datang bersama enam orang rekannya yang mengaku baru pertama kali mengunjungi langsung Stasiun Lambuang Bukittinggi.

“Ada area parkir yang banyak menampung kendaraan. Biasanya tidak teratur sebelum ini diresmikan, selama ini hanya melihat di media dan ternyata benar-benar betah berlama di sini,” kata dia.

“Selain suasana santai cocok membawa keluarga. Ada suguhan penampilan musik juga. Tampilannya modern dengan meja bangku rapi. Bukittinggi semakin hebat,” kata warga lainnya, Kayo Osmon (40).

Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Bukittinggi, Wahyu Bestari mengatakan Stasiun Lambuang men­jelma menjadi pusat kuliner terpadu terpusat dan mampu menampung ratusan pedagang yang sebelumnya berjualan di badan jalan.

“Bukan hanya pening­katan secara kuantitas sejumlah 116 gerai, tapi juga kualitas karena Stasiun Lambuang Bukittinggi hadir dengan format mo­dern terpadu dikemas secara profesional,” kata Wahyu.

Menurutnya Stasiun Lambuang menjadi prestasi ekonomi di Bukittinggi dengan menaikkan level pedagang kaki lima menjadi pedagang permanen.

“Sesuai arahan Wali Kota, ini adalah konsep pengelolaan wisata kuliner terpadu terpusat pertama di Sumbar. Kami ingin me­ngambil peluang wisata kuliner yang dikemas lebih profesional dengan tetap mempertahankan kearifan lokal sesuai kebutuhan pengunjung,” pungkasnya. (pry)

Exit mobile version