Dikatakan, prevalensi balita stunting di Kabupaten Agam tahun 2023 tercatat sebesar 6,96 persen. “Artinya masih terdapat sejumlah 6,96% dari seluruh balita di kabupaten Agam yang mengalami kondisi gagal tumbuh yang ditandai dengan tinggi atau ukuran tubuh yang pendek,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini tentu menjadi perhatian dan kepedulian yang mendalam bagi kita semua untuk lebih meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat dalam rangka mempersiapkan generasi Kabupaten Agam yang unggul dan berkarakter.
“Untuk menjawab tantangan, isu dan dinamika pembangunan Kabupaten Agam tahun 2025, diharapkan partisipasi, kontribusi dan kolaborasi dari seluruh pihak, khususnya dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Agam,” ujarnya. (pry)