BUKITTINGGI, METRO–Aktivitas berbagi makanan berbuka puasa atau takjil gratis terus berjalan di daerah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam. Salah satunya dari Panitia Subuh Berjamaah (Suber) yang membagikan takjil ke Pondok Pesantren (Ponpes) hingga Panti Asuhan.
“Alhamdulillah kegiatan berbagi takjil rutin kami selenggarakan tiap Ramadhan sejak awal terbentuk Panitia Subuh Berjamaah Bukittinggi Agam di 2016,” kata Ketua Harian Suber, Ridwan di Bukittinggi, Kamis (21/3).
Ia menjelaskan Panitia Suber mendata sebelumnya Ponpes dan Panti Asuhan yang ada di wilayah Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam untuk menyalurkan takjil gratis.
“Takjil itu bersumber dari sumbangan para Hamba Allah dan kelompok panitia yang kemudian dibungkus dan disalurkan langsung ke Ponpes dan Panti Asuhan,” kata dia.
Selain ke Ponpes dan Panti Asuhan, Suber juga menyalurkan takjil ke warga dan pengendara di jalanan yang pembagiannya dilaksanakan di jalan utama Kota Bukittinggi.
“Hingga awal Ramadan tahun ini, setidaknya ada 20 lokasi pembagian takjil yang dibagikan. Semoga pahala berpuasa mereka yang dibagikan takjil juga didapatkan pemberi donasi,” kata Ridwan.
Ia menambahkan berbagi takjil juga menjadi bentuk ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki dan peduli sesama kaum muslim di Bukittinggi dan Agam.
Panitia Subuh Berja maah merupakan relawan kegiatan keagamaan ibadah shalat malam dan Shalat Subuh yang hadir sejak bela ulama dan Aksi 212 di 2016.
Salah satu motor penggerak kegiatan ini adalah gabungan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam yang terga bung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Selain subuh berjamaah, panitia gabungan juga kerap mengundang Ulama terkenal dalam rangkaian kegiatan dakwah Tabligh Akbar.
Diantaranya, Ustadz Abdul Somad, Ustad Asi Hidayat, Ustadz Felix Siauw, Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Salim A Fillah, Ustadz Fadhlan Garamatan, Almarhum Ustadz Tengku Zulkarnain dan lainnya.
Ratusan hingga ribuan orang menjadi jamaah kegiatan rutin keagamaan itu yang berasal tidak saja dari Bukittinggi dan Agam. (pry)