Asisten Sekda II Agam Rakorpusda Dalam Upaya Pengendalian Inflasi Daerah

Asisten II Setda Agam Ir H Jetson, MT hadiri Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakorpusda) dalam upaya pe­ngendalian inflasi daerah secara online di ruang rapat Bupati Agam, Selasa (17/10).

Panitia pelaksana, Nyimas Dwi Koryati mengatakan, rapat ini digelar dalam rangka membahas arahan Presiden RI pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 31 Agustus 2023.

Disebutkan, pada rapat itu presiden memberi apresiasi atas kerja keras tim pengendalian inflasi (TPI) provinsi dan kabupaten/kota dalam me­ngendalikan inflasi sehingga rata-rata inflasi nasio­nal di bulan September berada di angka 2.28 per­sen. “Dengan angka inflasi yang rendah dan stabil ini menjadikan indonesia lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara lainnya,”sebutnya.

Presiden Joko Widodo memberikan lima arahan dalam upaya mengendalikan inflasi agar tetap stabil yang diimplementasikan oleh pemerintah dae­rah melalui APBD masing- masing.

“Adapun arahan tersebut, pertama, memanfaatkan APBD untuk pengendalian inflasi melalui intervensi pasar demi mengurangi gejolak harga komoditas pangan, ”ucap­nya.

Kedua, memperkuat sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

Ketiga, mengintegrasikan data stock dan neraca pangan daerah untuk pe­nyusunan kebijakan pe­ngendalian inflasi terutama, memperkuat kerjasama antar daerah.

Keempat, memper­kuat infrastruktur dan rantai pasok demi memperlancar distribusi barang dan jasa. Dan kelima, mem­perkuat komunikasi dan sinergi koordinasi kebijakan pengendalian inflasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.

Kelima arahan tersebut katanya, mesti ditindak lanjuti dengan langkah konkrit yang akan dilaksanakan tahun 2024.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Ke­menterian Dalam Negeri, Ir Restuardy Daud, M Sc mengatakan, pengenda­lian inflasi merupakan suatu permasalahan serius yang memerlukan perhatian dan keaktifan da­lam mengurusnya.

Bagi masyarakat ulasnya, persoalan inflasi akan berdampak katanya, secara struktural maupun operasional berkaitan de­ngan daya beli dan angka kemiskinan.

Kemudian bagi daerah bahkan negara ini akan berdampak kepada beban anggaran baik APBN dan APBD sehingga menjaga laju inflasi agar ter­kendali menjadi salah satu persoalan yang selalu dipantau oleh Presiden RI dan Kementerian Dalam Negeri.

“Untuk itu, dalam me­ngendalikannya tidak bisa hanya mengandalkan sa­tu atau dua lembaga pemerintahan atau cuma pusat saja. Namun ini persoalan yang mutlak harus kita pikirkan bersama, ”ujarnya.

Restuardy Daud berharap, melalui rapat tersebut dapat terjalin koordinasi dan sinkronisasi serta komitmen bersama da­lam menjaga angka inflasi baik di daerah maupun negara. “Mudah-mudahan, Inflasi yang ada di Indonesia bisa lebih terkendali lagi kedepannya, ”harapnya. (pry)

Exit mobile version