Bupati Agam Angkat 3 Hafizd Quran jadi Anak Asuh

anak angkat—Tiga remaja yang terdiri dari Restia, Zahra dan Rahmi, penghafal Al Quran (hafizd Quran) dengan nilai memuaskan dijadikan anak angkat oleh Bupati Agam Andri Warman.

AGAM, METRO–Kebahagiaan tiga remaja yang terdiri dari Restia, Zahra dan Rahmi tiada terkira. Ke­napa tidak, ketiganya berhasil menjadi penghafal Al Quran (hafizd Quran) dengan nilai sangat memuaskan. Kebahagiaan itu makin lengkap rasanya saat Bupati Agam Andri Warman berkenan men­jadi ayah angkat bagi ketiganya.

Ketiganya bukanlah saudara kandung, namun mereka disatukan dalam dekapan hangat sang guru. Dekapan yang barangkali telah lama mereka lupakan. Kini, hari esok dan mendatang, ketiganya akan menggapai cita-cita bersama “AWR”.

Pada, Sabtu pagi (7/5), di Masjid Jami’ Tuanku Nan Ren­ceh Jorong Bansa, Nagari Persiapan Kampuang Tangah Anam Suku, Kecamatan Kamang Magek belasan santri dan santriwati tampak necis menggunakan toga bercorak Minangkabau, hitam, merah dan kuning.

Para santri tampak tampan dengan kopiah, demikian juga para santriwati terlihat berkelas dengan balutan hijab berwarna hitam. Sungguh serasi. Belasan santri dan santriwati itu adalah para penghafal Al Quran. Mereka tengah melakukan prosesi wisuda setelah dinyatakan lulus pada ujian tahfidz.

Prosesi wisuda tahfidz ke-6 itu menyimpan banyak cerita. Salah satunya datang dari Restia Alyanti Januar Latif, santriwati lulusan MTI YATI Kamang Mudiak. Ia berkisah, sejak usia 13 bulan ia harus menerima kenyataan pahit. Ia menjadi yatim setelah ditinggal sang ayahnya.

Ditinggal sejak belia tidak membuat Restia patah semangat. Ia justru bertekad membanggakan kedua orang tuanya dengan bercita-cinta menjadi seorang penghafal Alquran. Bahkan, ia memupuk mimpi untuk bisa menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Cerita haru Restia itu rupanya diresapi betul oleh Andri Warman  yang saat itu menyaksikan prosesi wisuda. Betapa tidak, ia seolah bercermin ketika melihat Restia. Cerita Restia membawanya kembali ke masa lampu, pada masa dirinya mengalami suratan takdir yang serupa. “Restia harus sabar menjalani lika-liku kehidupan ini, semangatlah untuk menggapai masa depan yang cerah,” ucap bupati.

Kisah serupa juga datang dari Zahra Kemala Sari, siswi kelas 3 MTI Tarusan. Himpitan ekonomi orang tuanya tidak membuat ia menjadi anak yang pasrah dengan kehidupan. Ia justru memperkuat keyakinan bahwa melalui baris demi baris ayat Al Quran, ia bisa menghantarkan masa depan yang cerah baginya dan keluarga.

Rupanya keyakinan itu tidak meleset. Hafalan ayat suci Al Quran telah mempertemukannya dengan Bupati Agam. Juga demikian dengan Restia. Keduanya diangkat orang nomor satu di Kabupaten Agam sebagai anak asuh, bahkan keduanya bakal diku­liahkan hingga meraih gelar sarjana.

Pada hari yang sama, penghafal Al Quran dari LTPQ Darussalam di Musholla Atap Seng, Jorong Batu Basa, Nagari Lawang, Kecamatan Matur, Rahmi Agustina, juga mendapatkan kesempatan yang sama. Ketiganya kini telah menjadi tanggungan bupati yang akrab disapa “AWR”.

Sebagai seorang dosen Andri Warman  insaf benar kalau pendidikan adalah kunci meraih kesuksesan. Untuk itu, ia sangat serius membenahi sektor pendidikan dan SDM di Kabupaten Agam.

Menurutnya, untuk mencapai pendidikan tinggi musti diawali dengan tekad dan kemauan yang kuat. Dikatakan, gagal atau berhasilnya seseorang ketika seseorang berani melakukan sesuatu aksi. “Lakukanlah sesuatu dalam hidup, karena jika kita mela­kukan akan ada hal yang terjadi berhasil atau gagal, tetapi jika kita tidak mau melakukan sesuatu berarti itu sudah pasti sebuah kegagalan,” ujarnya

Dan kunci hidup ini harus pantang menyerah, dimana ada kemauan disitu Insya Allah pasti ada jalannya, untuk itu berusahalah dan jangan menyerah demi masa depan cerah. (pry)

Exit mobile version