AGAM, METRO
Dr. Andani Eka Putra dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) mengatakan, penanganan pandemi Covid-19 mulai memperlihatkan hasil menggembirakan.
“Pangendalian pandemi sudah mulai memperlihatkan hasil yang menggembirakan, dimana Positive Rate (PR) mulai menujukan penurunan,” tulisnya Andani melalui siaran pers resmi, Selasa (10/11).
Dr. Andani memaparkan persentase PR turun ke angka 5-6 persen dari sebelumnya 7-8 persen . Bahkan di minggu II November, PR sudah berkisar 4-5 persen. Kemudian, kasus aktif juga sudah memperlihatkan trend negatif.
“Sejak 10 hari terakhir lebih banyak yang sembuh dibandingkan yang terkonfirmasi. Total kasus aktif pun menurun,” ungkap Andani.
Selain itu, Dr Andani juga memaparkan rasio PDP dan Probable positif yang juga mulai menurun dibandingkan sebelumnya, dari 7-8 persen menjadi 3-4 persen.
Menurutnya, proses edukasi di restoran, rumah makan dan cafe, menperlihatkan hasil yang positif. Dikatakan kesadaran masyarakat khususnya pemilik usaha juga makin meningkat.
“Kita sudah lakukan webinar, grup WA restoran, pakta integritas, dan pengawasan. Ini adalah proses edukasi untuk grup kuliner yang beranggotakan sekitar 400 restoran. Kita akan umumkan kuliner yang adaptif Covid-19,” papar Andani lagi.
Disampaikan, percontohan nagari tageh dan kampus merdeka akan dijalankan pertengahan bulan ini. Hal itu merupakan bagian dari proses edukasi kepada masyarakat. Koordinasi dengan TNI/Polri juga dilakukan secara optimal.
Kongsi Covid-19 akan direvitalisasi untuk melihat efektivitasnya. Kongsi Covid-19 dirancang untuk wilayah perkotaan, perlu memasukkan unsur kampus merdeka di Kongsi Covid.
Kasus positif Covid-19 di perbankan, perkantoran, LP, tulisnya, masih menjadi perhatian. Pihaknya menilai, dorongan implementasi Surat Edaran Gubernur terkait pengendalian Covid-19 di perkantoran harus diperkuat.
“Pemeriksaan nakes secara berkala belum berjalan optimal, masih ada RS dan dinkes yang belum lakukan pemeriksaan masif terhadap nakesnya,” kata Andani. (pry)