Dharmasraya Dijatah Lebih Rp 876 M, Terdiri dari Dana Transfer Daerah dan Dana Desa

DHARMASRAYA, METRO – Wakil Bupati Dharmasraya Amrizal Dt Rajo Medan menerima dokumen dana transfer ke daerah dan dana desa dari Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Senin (25/11). Wabup Amrizal Dt. Rajo Medan yang didampingi Asisten I, Yusuf, Asisten Administrasi dan Keuangan, Martoni, Kabag Tapem, Asril, Kabag Humas Budi Waluyo, Plt. Kakan Kesbangpol, Marlis Suryadi mengikuti rapat koordinasi pemerintahan di Padang.
Sebanyak Rp 22 triliun diserahkan kepada 19 bupati dan walikota dan sisanya dibagikan kepada instansi vertikal tingkat Provinsi, seperti untuk kepolisian daerah, Korem, Lantamal II, Lanut St. Syahrir, Perguran tinggi negeri, pengadilan, Kanwil Kemenag dan lain sebagainya.
Kabupaten Dhamasraya mendapat Dana Transfer Daerah dan Dana Desa Rp 876.781.905.000.. Dana transfer daerah itu berupa dana bagi hasil (DBH) Rp 15.266.430.000. DBH sumberdaya alam Rp 2.150.495.000,- DAU Rp535.658.048.000. DAK fisik Rp 162.353.274.000,- DAK non fisik Rp 86.660.074.000. DID Rp 20.009.465.000,- dan dana desa Rp 53.834.614.000.
Jumlah tersebut tidak termasuk dana yang diarahkan ke Dharmasraya oleh kementerian dan lembaga, yang dananya dikelola oleh lembaga dan kementerian yang bersangkutan, seperti proyek irigasi Batanghari, pelebaran jalan lintas sumatra, dana cetak sawah dan lain sebagainya.
Dalam pengarahannya usai penyerahan, Gubernur Irwan Prayitno mengatakan, setelah dana transfer diserahkan para kepala daerah dan pimpinan instansi vertikal hendaknya segera dapat dilaksanakan apa yang sudah menjadi program dan kegiatan. Percepatan ini sangat dibutuhkan oleh mssyarakat, supaya putaran roda ekonomi masyarakat terbantu. Lagipula pihak masyarakat bisa segera menikmati hasil hasil pembangunan.
Bila dibandingkn dengan daerah lain, perolehan dana transfer daerah dan dana desa termasuk lumayan besar. Pasalnya, total dana transfer dan dana desa di Sumbar hanya Rp 22 T. Jika dibagi 19 kabupaten Kota maka rata rata dapat Rp 1 T.
Namun, kondisi demografi dan geografi setiap daerah tidak sama, sehingga menyebabkan perolehan dana pusat juga tidak sama. Karena kondisi geografis dan demografis daerah merupakan salah satu indikator dalam penetapan besaran dana transfer daerah dan dana desa.
Bagi Dharmasraya, di luar dana yang sudah dialokasikan itu masih menerima dana secara tidak langsung. Menurut Wabup H. Amrizal Dt. Rajo Medan, Dharmasraya masih menerima dana untuk perbaikan irigasi, pelebaran jalan lintss sumatera, dan masih ada dana untuk mengembangkan sektor pertanian. Namun dana tersebut langsung dikelola oleh kementerian dan lembaga pusat.
“Yang penting kita bisa membangun daerah kita. Yakinlah, pak bupati kita lumayan piawai menjuluk disana dari pusat. Beliau punyo jaringan luas,” kata Wabup Rajo Medan.
Katanya, dalam kesempatan Rakor ini ada diselipkan acara pengumuman sekaligus penyerahan hadiah kepada camat berprestasi. Selain itu juga diserahkan salinan keputusan warisan dunia berupa budaya tak benda.
“Saya sangat berharap, ke depan Dharmasraya bisa lebih berprestasi, baik untuk mencapai camat berprestasi, walinagari berprestasi, PPID berprestasi dan lain sebagainya,” ujar wabub Wabub menambahkan bahwa, ia meyakini, secara SDM kita tidak tertinggal dengan daerah lain. Etos kerja juga sudah cukup baik. Dan terkait dengan pengembangan budaya dan pariwisata.
“Melalui Festival Pamalayu yang dicetuskan Bupati kita, bisa dipastikan bakal mengalami kemajuan pesat. Tapi itu semua berpulang kepada kita. Mari kita rayakan Dharmasraya,” pungkas wabub. (g)

Exit mobile version