TANAHDATAR, METRO – Wakil Bupati Tanahdatar H Zuldafri Darma, Kamis (14/11) resmikan pemakaian Balai Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sumpur Kecamatan Batipuh Selatan, Kamis (14/11). Wabup Zuldafri Darma menyampaikan, menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi semangat gotong royong (Goro) dan kebersamaan warga masyarakat nagari Sumpur sehingga berhasil memdirikan sebuah balai adat yang sangat megah dan luar biasa ini.
Wabup sampaikan keterlibatan seluruh masyarakat dalam memberikan bantuan baik berupa tenaga, fikiran. Bahkan harta dalam mendirikan sebuah balai adat, merupakan sebuah hal yang sangat luar biasa dan sudah sangat jarang terjadi pada masa sekarang ini.
Untuk itu Wabup berharap apa yang telah dilakukan dalam membangun balai adat ini jangan lantas disia-siakan begitu saja, namun tugas dan kerja kita masih harus terus berlanjut. “Bukan membangun lagi, namun tugas kita selanjutnya adalah melestarikan, merawat dan menjaga apa yang sudah kita buat hari ini,” ujar Zuldafri.
“Ini penting, karena pelestarian serta pemanfaatan balai adat merupakan salah satu upaya kita dalam mendidik sekaligus bisa sebagai benteng kokoh bagi generasi muda kita dari pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi serta penyalahgunaan narkoba,” tambahnya.
Dihadapan para undangan wabup juga menjelaskan bahwa adanya beberapa atraksi dan penampilan kesenian tradisional sebelum acara inti dimulai, seperti penampilan silat tradisional, randai dan tari-tarian, juga merupakan sebuah bentuk pelestarian adat dan budaya asli masyarakat selain juga sebagai prosesi penyambutan untuk menghormati para tamu yang datang dalam sebuah acara-acara penting seperti saat ini.
Sementara, Ketua Panitia Pembangunan H Yohanes Syarif menerangkan balai adat nagari Sumpur sudah ada dan dibangun sejak tahun 1936 yang silam dengan kesepakatan para niniak mamak pada waktu itu. Namun setelah dipakai dan dimakan usia balai adat tersebut rusak, dan masyarakat akhirnya bersepakat untuk membangun kembali balai adat tersebut, pembangunannya pun dimulai pada tahun lalu dan baru selesai sekarang.
Dia juga mengatakan bahwa bentuk bangunan ini tidak berubah, hanya saja balai adat kali ini ada beberapa yang ditambah. Di antaranya gonjong dan dua buah lumbung yang letaknya berada di depan bangunan utara, serta ornamen ukiran yang menurut H. Yos diperoleh dari sebuah rumah gadang yang usianya sudah lebih 200 tahun.
H. Yos begitu akrab disapa juga mengatakan bahwa nilai bangunan lebih kurang Rp.800 juta, selesai dibangun berkat bantuan dari yayasan Tirto Utomo Jakarta, Wakil Bupati Zuldafri Darma, H. Rusdi Syafri yang merupakan salah seorang warga masyarakat nagari Sumpur serta bantuan para perantau dan seluruh masyarakat nagari.
H Yos pun mengharapkan agar pemanfaatan dan perawatan balai adat ini bisa dilaksanakan juga secara bersama-sama oleh masyarakat. Sehingga nantinya ini bisa dijadikan contoh nyata untuk seluruh masyarakat, khususnya warga nagari Sumpur dan warga masyarakat Kabupaten Tanah Datar secara umum, bahwa seberapapun beratnya sebuah perkerjaan kalau dilakukan secara bersama-sama dan bergotong royong maka perkerjaan tersebut akan terasa lebih ringan.
Pada acara pesermian tersebut juga hadir Lisa Tirto Utomo beserta rombongan dari yayasan Tirto Utomo Jakarta, Kementerian Sosial RI, anggota DPRD Kabupaten Tanahdatar Kamrita, Ketua yayasan Sahabat Sumpur H Rusdi Syafri, Ketua yayasan Rumah Asuh Yori Antar, Camat Batipuh Selatan Heru Rachman beserta forkopimca, Ketua LKAAM Kabupaten Tanahdatar, Wali Nagari se-Kecamatan Batipuh Selatan beserta unsur, niniak mamak, bundo kanduang, cadiak pandai, alim ulama, tokoh masyarakat serta undangan lainnya. (ant)