Aditya Anugrah
PADANG, METRO–Umurnya baru 16 tahun. Namun, prestasinya sungguh membanggakan Sumbar. Betapa tidak, dia menjadi salah seorang putra terbaik Sumbar yang lolos mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat, September mendatang.
Aditya Anugrah nama remaja ini. Dia telah memulai karirnya sejak tahun 2012, ketika mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda). Saat itu, dia baru berumur 13 tahun. Tapi sudah mampu memperoleh podium di posisi pertama. “Pada saat awal ikut balapan resmi tidak izin juga sama orangtua, pas orangtua sudah tahu baru minta izin,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Tidak cukup waktu satu tahun bagi Adit untuk menerobos ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Tim Suhandi Padang 88 langsung menggaetnya pada tahun 2013 untuk ikut balapan di Kejurnas. “Awal di Kejurnas bergabung dengan tim Padang 88 dan sempat beberapa kali naik podium di finish nomor satu,” katanya.
Semakin lama, prestasinya pun semakin menanjak. Tim-tim balap lainnya berebut mengontrak remaja yang telah lolos PON tersebut. “Tim kedua saya bergabung pada tahun 2014 sebanyak lima seri saja yaitu tim Ivan Bandul dan pindah ke tim Denas hingga akhir musim,” lanjutnya.
Sementara pada tahun 2015, remaja itu berhasil finish di posisi pertama 7 dari 9 seri yang diikutinya. “Saya podium 7 kali dari 9 seri yang saya ikuti,” ujarnya.
Sementara, untuk targetnya pada PON mendatang adalah meraih medali emas dan memperoleh podium satu. “Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memperoleh medali emas pada PON mendatang,” pungkasnya.
Pasangannya untuk menghadapi PON 2016 mendatang di Jawa Barat mendatang, Ega Fajar Yulian juga mengawali karirnya sejak masih berumur 15 tahun dengan bergabung bersama tim SR Kojak pada tahun 2011 hingga 2012.
Pada tahun 2013, Ega bergabung dengan tim Ivan Mandul dan memperoleh beberapa trophy dan bersama tim tersebut.
“Untuk di Kejurnas, saya tidak banyak mendapatkan gelar juara bersama tim ini, tetapi ada beberapa kali podium,” ujar Ega.
Pada pertengahan tahun 2013, Ega pindah ke tim SSRT hingga pertengahan tahun 2014. Bersama SSRT, ia sempat memperoleh beberapa gelar juara pada kelas pemula dan langsung digaet oleh salah satu tim dari Sumatera Utara, Suzuki Deli Medan.
Bersama tim Suzuki, Ega mendapatkan tantangan yang cukup ekstrim untuk mengendarai kuda besi dari negeri sakura itu. “Cukup sulit saat mengendarai motor saya waktu itu, setelah terbiasa, saya bisa juga mendapatkan podium beberapa kali,” sambungnya.
Awal 2016 lalu, dia bergabung dengan tim Honda Capella dan akan kembali mengendarai sepeda motor dari produk Honda. (h)
Komentar