DHARMASRAYA, METRO – Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI), Moeldoko menghadiri upacara memeringati hari Sumpah Pemuda di Kabupaten Dharmasraya Sumbar pada, Senin (28/10). Pada hari Sumpah Pemuda yang ke 91 tahun, Moeldoko mengajak masyarakat agar mengingat kembali momentum dan makna yang dideklarasikan pemuda Indonesia pada 27-28 Oktober 1928 lalu.
“Disiarkan kembali, perlu diingatkan kembali agar kita mengetahui bahwa kita pernah mendeklarasikan tiga komitmen dasar itu,”ujar Moeldoko.
Ia menilai semangat Sumpah Pemuda saat ini memiliki kecenderungan mundur, melainkan bukan ke arah kemajuan. Alasannya, karena masih relatif banyak persoalan intoleran yang berkembang di masyarakat.
“Ada memang, kelompok kecil kelompok besar, tapi jangan lagi itu dipersoalkan, sehingga tidak perlu lagi kita mempersoalkan minoritas mayoritas,”paparnya
Jika tindakan intoleran tersebut tidak segera diatasi sambung Moeldoko itu bisa membahayakan bagi negara Indonesia.
“Makanya dalam setiap kesempatan saya mengatakan dengan keras, jangan lagi kita mempersoalkan mayoritas dan minoritas,” sebutnya.
Ia mengajak masyarakat Indonesia agar tidak lagi mempersoalkan masalah yang menyinggung isu-isu SARA atau Suku Agama, Ras dan Antar golongan.(ade)