DUET pemimpin baru ini langsung sambangi warganya, korban banjir bandang dan tanah longsor di Lambak, Panti dan Muaro Seilolo, Mapattunggul Selatan. Bupati, wakil bupati beserta rombongan dan kepala dinas bergerak dari rumah dinas bupati, Jumat (19/2) pukul 09.00 WIB.
Puluhan kendaraan dinas mengiringi kunjungan pemimpin baru itu. Sejumlah bantuan sembako dari berbagai pihak pun turut dibawa dalam kunjungan itu untuk diserahkan bagi korban bencana. Tiba di lokasi bencana, Bupati, Wakil Bupati beserta istri disambut ratusan warga yang sudah sedari pagi menunggu kedatangan mereka, suasana penuh haru dan hangat. Kedatangan orang nomor satu yang baru dilantik, Rabu (17/2) lalu membawa secercah harapan bagi para korban galodo lambak dan Muaro Seilolo.
Di lokasi bencana, bupati ke-18 Pasaman itu meminta Kepala BPBD Pasaman, M Sayuti Pohan, menjelaskan perihal bencana secara apik. Ia juga meminta dijelaskan upaya apa saja yang telah dilakukan selama masa tanggap darurat ditetapkan.
”Saat ini alat berat masih terus bekerja pak, membersihkan material banjir dan longsor. Tak hanya alat berat, puluhan komunitas warga dan penduduk lainnya juga bergotong royong membersihkan rumah-rumah warga. Bantuan logistik juga terus mengalir,” aku Pohan.
Dikatakan, sejak bencana melanda 8 Februari lalu, pemerintah setempat, kata pohan, sudah menggelontorkan 9 ton bantuan beras dan ratusan paket sembako serta obat-obatan untuk didelapan titik lokasi bencana alam waktu itu.
“Diantaranya ada di Lambak, Lundar (Rao Selatan), Tanjung Durian, Tanjung Alai (Rao Selatan), Lubuk Godang (Mapattunggul). Untuk warga di Nagari Muaro Seilolo (Mapattunggul Selatan) sedikit terlambat karena akses jalan dan jembatan terputus akibat tanah longsor,” terang Pohan.
Sejumlah bantuan untuk para korban banjir bandang terus mengalir dan sudah didistribusikan. Selain dibantu pemda, bantuan logistik juga berasal dari sumbangan berbagai pihak yang peduli akan bencana alam di daerah itu.
“Sudah tak terhitung, kebanyakan bantuan dalam bentuk sembako, pakaian dan obat-obatan juga ada. Selain dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah bantuan juga berasal dari masyarakat luar Pasaman,” ujarnya.
Bupati Pasaman, Yusuf Lubis meminta masyarakat korban bencana banjir dan tanah longsor sabar dan tabah menghadapi musibah tersebut. Ia menegaskan, bahwa pemerintah tidak bakal tinggal diam terkait peristiwa yang telah melanda warganya itu. “Seluruh kerugian sudah dihitung. Alat berat harus terus bekerja, tidak boleh berhenti.
Operasionalnya, pemerintah yang tanggung. Warga harus bersabar, ini tanggung jawab pemerintah,” teguh Yusuf Lubis.
Ketua Dewan Pembina Partai NasDem Pasaman ini berpesan, seluruh bantuan yang datang harus segera disalurkan. Tidak boleh ditimbun. Bantuan, kata dia, harus digunakan sesuai ketentuan juga kebutuhan. “Sebiji beras pun tidak boleh diambil, seluruhnya harus sampai kepada para korban dan bantuan yang datang tidak boleh diinapkan lebih dari satu malam, harus segera distribusikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya,” tukas bupati.