PADANG, METRO–Multilateral Naval Exercise Komodo yang akan digelar di Kota Padang, Mentawai 12 April hingga 16 April yang akan datang, merupakan latihan multilateral yang diselenggarakan oleh TNI AL. Latihan ini dilaksanakan rutin sekali dua tahun. Untuk saat ini ada 36 negara ikut serta dalam kegiatan itu dan puluhan kapal perang negara asing yang terlibat.
”Ini merupakan latihan yang kedua kalinya, pertama di Batam dan kali ini di Padang,” ujar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi kepada POSMETRO usai memberikan sambutan dalam kegiatan Final Planning Conference (FPC) yang dihadiri oleh segenap perwakilan Angkatan Laut Negara asing di Hotel Mercure Selasa (16/2).
Lebihjauh dikatakan Ade Supandi, dalam tahapan FPC ini akan membahas keputusan akhir skenario latihan bersama dan partisipasi negara yang ikut dalam latihan. Dan perlu saya ingatkan lagi, bahwa dalam latihan ini bukan untuk unjuk kekuatan perang di laut. Tapi malah sebaliknya, untuk penanggulanagan bencana di laut yang selalu mengedepankan rasa kemanusiaan yang tinggi sesama makhluk hidup.
”Dipilihnya Padang dan Mentawai untuk latihan ke dua tersebut karena kawasan ini sangat pantas sekali. Terletak perhadapan langsung dengan samudera hindia yang rawan sekali datangnya bencana, terutama pasang laut dan tsunami,” tegas Ade Supandi.
Tahap FPC lanjut Ade Supandi, angkatan laut dari negara asing akan bekerjasama dan mengambil keputusan akhir dalam skenario latihan mulai dalam misi bantuan kemanusiaan dan rencana latihan dalam Maritim Peace Keeping Operation (MPKO).
Selain itu, juga digelar Internasional Fleet Review (IFR), merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian pelaksanaan Komodo Exercise 2016. Dalam kegiatan tersebut kapal-kapal perang Negara peserta sebanyak 36 negara termasuk USA, Rusia, Inggris, Prancis dan China akan lego jangkar di perairan Telukbayur. Direncanakan akan diinpeksi langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Selain untuk menggalang rasa persatuan antara prajurit laut Negara asing itu, TNI AL juga akan berupaya mengenalkan kekayaan laut dengan objek wisatanya yang dimiliki kepada para delegasi yang datang. Dengan begitu otomatis mereka akan lebih mengenali indahnya alam Sumbar, khususnya Padang dan Mentawai nantinya.
”Jadi untuk itulah TNI AL meminta dukungan penuh dari masyarakat Sumbar, dan para pejabatnya agar kegiatan ini sukses hendaknya,” ujar Ade Supandi. (ped)
Komentar