PASAMAN, METRO – Bencana kabut asap yang terus melanda Kabupaten Pasaman mulai berdampak buruk terhadap kesehatan masyarakat, terutama gangguan terhadap pernafasan. Data Dinas Kesehatan Pasaman mencatat pasien penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di daerah itu terus bertambah.
Selama bulan September 2019 ini pasien penderita ISPA tercatat sebanyak 577 orang, Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Arma Putra.
Arma Putra menjelaskan, pasien yang berobat ke sejumlah fasilitas kesehatan tidak hanya terkena ISPA tapi juga asma dan pneumonia. “Penyakit selain ISPA itu dipicu kabut asap. Warga yang terserang ISPA sudah mendapat penanganan di beberapa puskesmas dan rumah sakit,” kata Arma Putra.
Untuk menyikapi permasalahan ini, Dinas Kesehatan setempat terus berupaya membagikan ribuan masker kepada warga lewat sejumlah Puskesmas dan rumah sakit yang ada di daerah itu.
Arma mengimbau masyarakat agar membatasi aktivitas di luar rumah. Jika harus keluar ruangan harus pakai masker. Memperbanyak makan buah, makanan bergizi dan minum air mineral lebih banyak.
“Kepada orangtua yang memiliki balita, untuk tidak membawa keluar rumah, mengingat daya tahan tubuh anak seusia itu masih rentan terserang penyakit,” harap Arma Putra.
Sementara, Forum Masyarakat Peduli Kemanusian (FMPK) Kabupaten Pasaman juga ikut andil dalam upaya untuk menangkis serangan kabut asap tersebut dengan cara membagikan 3.500 masker kepada masyarakat yang terdampak kabut asap Karhutla.
Upaya itu untuk mencegah warga tidak terpapar kabut asap dampak Karhutla disejumlah wilayah di Riau, sebab dapat menyebabkan kesehatan terganggu, seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Menariknya, bagi bagi masker gratis oleh FMPK ini diikuti pula oleh sejumlah legislator DPRD Pasaman, diantaranya Yulisman dan Hendri dari Fraksi PAN, serta rekannya Welly Suhery dari fraksi PKB dan juga Rudi Apriasi dari partai Demokrat.
Anggota DPRD Pasaman Yulisman mengungkapkan. selain membagi ribuan masker kepada masyarakat yang terkena sampak Karhutla pihaknya juga membagikan vitamin C 1.000 tablet.
Warga, sebut Yulisman sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Hal itu tampak dari antusiasme warga saat menerima bantuan masker yang berasal dari organisasi kemasyarakatan tersebut.
“Warga bersyukur mendapatkan masker gratis apalagi di daerah pinggiran Pasaman (Terisolir), meski harganya murah tapi di daerah tersebut tidak ada toko atau kedai yang menjual,” ungkap Yulisman.
Sementara itu Koordinator FMPK Pasaman, Heri Prasetio mengatakan, ribuan masker dan vitamin tersebut berasal dari sumbangan para dermawan yang dikumpulkan setiap hari oleh pihaknya.
“Hingga saat ini FMPK Pasaman masih tetap menggalang dana untuk pembelian masker dan vitamin, sebab warga masih banyak yang membutuhkan masker,” kata Yulisman. (cr6)