LIMAPULUH KOTA, METRO – Langkah Bupati dan Wali Kota di Luak Limo Puluah (Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota) meliburkan siswa di semua tingkatan akibat kabut asap makin tebal menyelimuti daerah itu, dinilai berbagai kalangan sudah tepat.
Senin (23/9) sekitar pukul 09.00 WIB Surat Edaran (SE) Bupati Limapuluh Kota No 800/939/BPBD-LK-2019, terkait pertimbangan terhadap makin memburuknya kuatias udara di Limapuluh Kota, maka siswa diliburkan sampai tanggal 25 September 2019. Sementara, untuk guru dan pegawai tetap beraktivitas seperti biasa.
Bupati Limapuluh Kota H.Irfendi Arbi, mengambil langkah untuk meliburkan siswa sekolah agar dampak buruk dari kondisi makin tebalnya kabut asap tidak berdampak kepada kesehatan siswa dan masyarakat. Bupati juga menghimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan serta menggunakan masker jika hendak berpergian.
”Kualitas udara didaerah kita saat ini tidak sehat, jika beraktivitas di luar ruangan sebaiknya mengunakan masker. Hari ini telah kita putiskan untuk meliburkan sekolah dari Senin-Rabu, disemua tingkatan mulai PAUD, TK, SD dan SMP,” sebut orang nomor satu di Luak Nan Bungsu itu, saat membagikan ribuan masker kepada pengguna jalan, seputran nagari Sarilamak dan Simalanggang, Senin (23/9).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Agustion juga menyampaikan bahwa siswa PAUD, TK, SD dan SMP juga sudah diliburkan di Payakumbuh, dari Senin-Rabu. Namun jika kulitas udara tetap tidak membaik maka libur akan diperpanjang.
”Kita sudah meliburkan siswa sejak hari ini (Senin-Red) sampai Rabu. Ini seiring makin memburuknya kulitas udara di Kota Payakumbuh. Sedangkan guru dan pegawai sekolah tetap beraktivitas seperti biasa. Dan kita himbau kepada orangtua untuk bisa mengawasi anak-anak agar tidak bermain di luar ruang,” sebutnya.
Siswa Dipulangkan
Kepala Sekolah SDN 04 Sarilamak, Kecamatan Harau, Yosi Gumala, S.Pd,M.Pd mengakui bahwa siswanya terpaksa dipulangkan setelah Surat Edaran bupati keluar. Disampaikannya, pada paginya siswa sempat belajar, kemudian dipulangkan pukul 9.15 WIB.
”Anak sudah sempat belajar di kelas, kemudian dapat telpon dari korwail bahwasanya mulai dari Senin 23 sampai dengan 25 September siswa diliburkan. Kebijakan dari sekolah tidak ada untuk meliburkan, kita menunggu dari dinas. Tapi kebijakan kita saat istirahat siswa tidak boleh main di luar, ini sudah kita lakukan sejak mulai kabut asap terlihat. Kami juga sudah tidak melakukan upacara pada Senin, termasuk olahraga,” sebut Kepsek. (us)