Sentra Tenun Balai Panjang Bersiap-siap Dirikan Koperasi

PAYAKUMBUH, METRO – Sentra Tenun Balai Panjang, di Kelurahan Balai Panjang, Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh akan mebentuk sebuah koperasi. Pebentukan koperasi diawali dengan langkah pra koperasi membentuk kelompok perajin tenun. Dalam proses pra koperasi ini, perajin Tenun Balai Panjang yang sudah tergabung dalam kelompok, jumlahnya mencapai 35 orang. Khusus di Sentra Tenun Balai Panjang sendiri, saat ini jumlah kelompoknya mencapai 15 orang.
Sentra Tenun Balai Panjang mulai berdiri sejak tahun 2016 lalu. Sementara, pekerjaan Tenun Balai Panjang sudah beroperasi sejak tahun 2000, awalnya meproduksi Songket Pandai Sikek, yang hanya dikelola di rumah masing masing. Songket yang telah diproduksi dipasok ke galeri yang ada di Kota Bukittinggi dan Padangpanjang.
“Sesudah terbentuk kelompok dan sentra ini, kita fokus memasarkan tenun khas Balai Panjang ke pasar di Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padangpanjang hingga beberapa daerah nasional. Untuk saat ini kita masih fokus di Kota Payakumbuh,” terang Pendiri dan Pengelola Sentra Tenun Balai Panjang, Efendi saat menerima Efendi menyebutkan, perhatian pemerintah dan Pemko Payakumbuh dalam pengembangan usaha Sentra Tenun Balai Panjang, cukup besar.
“Bahkan mesin tenun kita ini dibantu pemerintah. Di mana pemerintah membantu 10 unit dan Pemko Payakumbuh membantu tujuh unit,” ungkapnya.
Sentra Tenun Balai Panjang meproduksi bahan baju dengan motif-motif tenun yang dibuat menggunakan mesin tradisional. Untuk produksi dasar baju ini, harga yang paling mahal sebesar Rp800 ribu per potong.
Sedangkan yang paling murah Rp300 ribu.
“Yang membedakan murah atau mahalnya, tergantung pada motifnya.
Tenun kita memiliki dua jenis motif, yakni, motif tradisional dan modern,” terang Efendi. Sentra Tenun Balai Panjang mempekerjakan pengrajin dengan sistem upah per lembar bahan baju. Upahnya, sekitar Rp100 ribu sampai Rp300 ribu. Dulu, sebelum ada sentra ini, penenun hanya menerima upah Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per hari.
Menurut Efendi, setiap tahunnya melaksanakan pelatihan-pelatihan yang difasilitasi oleh Pemko Payakumbuh. Dengan hadirnya kelompok perajin tenun di Sentra Tenun Balai Panjang ini, memberikan manfaat yang cukup besar. Di mana melalui sentra ini, segala aspek operasional mendapat dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Baik itu dukungan alat, pemasaran dan promosi.
Manfaat lainnya, dengan hadirnya sentra ini, terjadi peningkatan penjualan. Produksi tenun melalui Sentra Tenun Balai Panjang ini, mampu mencapai 100 sampai 200 helai per bulan. Selain itu, dengan promosi yang dilakukan selama ini, juga berdampak terhadap pemasaran.
Tenun Balai Panjang yang dulunya hanya mengisi galeri-galeri di Kota Bukittinggi dan Padangpanjang, kini sudah bisa memasarkan langsung ke Kota Payakumbuh.
“Kini sudah banyak pemesan yang ingin memesan langsung kepada kita. Tidak lagi ke galeri-galeri penampung,” ujarnya.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh, Faizal mengungkapkan, dengan semakin meningkatkan produksi tenun Balai Panjang, berdampak semakin tingginya kebutuhan bahan baku benang untuk membuat tenun.
Memenuhi kebutuhan bahan baku benang selama ini, Sentra Tenun Balai Panjang masih tergantung dengan rumah tenun yang lain di Silungkang dan Pandai Sikek. Untuk mengatasi masalah bahan baku benang ini, Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh sedang menyiapkan rumah celup untuk memproduksi bahan baku benang yang berkualitas. Sentra Tenun Balai Panjang bakal menjadi salah satu kebanggan kerajinan tenun Kota Payakumbuh.
Pasalnya, Tenun Balai Panjang sudah mulai mengangkat motif-motif khas daerah Payakumbuh. “Tenun Balai Panjang sudah meproduksi tenun dengan motif itiak tabang, sei galamai, karak kaliang, lakuak tumbuh,” ungkapnya.
Faizal mengungkapkan, Pemprov Sumbar sangat berperan membantu pengembangan IKM dan UMKM di Kota Payakumbuh. Karena melalui rekomendasi dari Pemprov Sumbar inilah, mepermudah Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat dan ikut berpartisipasi dan berbagai ivent promosi skala nasional dan internasional.
Faizal menyontohkan, Dari 45 usulan bantuan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi, Dinas Koperasi dan UKM Kota Payakumbuh mendapat 13 bantuan untuk IKM di Kota Payakumbuh.
Kasubag Tata Usaha Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar, Ance Yusran mengatakan, Pemprov Sumbar memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan yang ada selama ini memang dana bantuan. Selama ini anggaran sangat terbatas.
“Karena itu, kita mencari akses ke pemerintah pusat untuk kebutuhan pengembangan IKM dan UMKM di Provinsi Sumbar.
Untuk mencari peluang pasar. Pemprov Sumbar melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumbar memiliki program promosi serta mefasilitasi pelaku IKM dan UMKM untuk ikut pada ivent tertentu berskala nasional dan internasional.
“Untuk promosi pada ivent-ivent ini, kita kerjasama dengan Dekranasda dan pemerintah pusat serta desainer nasional,” terangnya. (fan)

Exit mobile version