LIMAPULUH KOTA, METRO – Sampai hari ke-4 sejak Minggu (9/6) saat peristiwa nahas Innova BA 1751 BP terjuni jurang Batang Agam sedalam 30 meter, masyarakat terutama pengguna jalan masih silih berganti melihat tempat kejadian yang sudah dipasang garis polisi di pinggir jurang Batang Agam, jalan lintas Payakumbuh-Bukittinggi itu.
Meski hanya tinggal bekas semak yang terkena saat Innova warna putih itu, jatuh masuk dalam aliran Batang Agam. Mengingat bangkai kendearaan Senin (10/6) sekitar pukul 05.00 Wib, atau berselang 6-7 jam sejak kejadian sudah berhasil dievakuasi oleh pihak terkait.
Sebagian masyarakat yang melihat di lokasi kejadian mengaku ngeri melihat kondisi tebing jurang yang tinggi dan di areal aliran Batang Agam dipenuhi dengan bebatuan besar. Sehingga, diperkirakan mobil sebelum sampai di dasar Sungai berguling sehingga terbalik dengan ke-4 rodanya ke atas.
Tapi, ada yang lebih mengerikan dilihat masyarakat. Di mana bibir jalan raya penghubung Payakumbuh-Bukittinggi di perbatasan Kabupaten Agama dengan Kabupaten Limapuluh Kota itu, berada di bibir jurang tanpa ada besi pembatas. Hanya terlihat beberpa besi plang dan tiang listrik serta tembok sejajar dengan bibir jalan yang sudah runtuh sebahagian.
Kemudian, juga di sekitar lokasi tebing jurang Batang Agam diperbatasan Agam dengan Limapuluh Kota itu, ditumbuhi tanaman bambu yang rimbun. Sedangkan, di bagian jalur dari arah Bukittinggi menuju Payakumbuh tebing bebantuan. Memang daerah perbatasan yang saat malam hari sangat kelam, karena tidak ada penerangan jalan.
”Memang ngeri awak lewat disiko, kiri kanan berbahaya. Dari arah Payakumbuh menuju Bukittingi jurang Batang Agam, dari arah Bukittinggi menuju Payakumbuh batu gunung. Kalau tidak hati-hati tantangannya jatuh dan menabrak batu gunung. Apalagi saat malam, gelap disepanjang perbatasan ini,” sebut Dodi, salah seorang masyarakat yang melihat lokasi tempat kejadian peristiwa naas jatuhnya Innova yang membawa 10 orang penumpang.
Selain Dodi, masyarakat lainnya Rama juga melihat bahwa di lokasi juga tidak ada besi pembatas bibir jalan dengan jurang. Kemudian juga tidak melihat ada lampu penerang jalan di lokasi kejadian.
Dia menyebut kejadian ini bukan pertama kali, seingatnya tahun lalu beberapa hari sebelum lebaran juga ada kenderan minibus yang jatuh masuk Batang Agam tepatnya disekitar jembatan PLTA Batang Agam yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat tragedi jatuhnya Innova.
”Tahun lalu, juga ada yang jatuh disini. Dan harusnya sudah ada rambu-rambu, kemudian besi pembatas jalan dan lampu penerangan jalan. Karena disini sangat rawan terjadinya kecelakaan baik tabrakan, laka tunggal dan lainnya,” harapnya agar kedepan masyarakat pengendera baik roda dua maupun empat berhati-hati lewat di lokasi perbatasan, karena saat malam kelam dan bibir jalan berbatasan langsung dengan jurang Batang Agam. (us)