LIMAPULUH KOTA, METRO – Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir di Limapuluh Kota, menimbulkan duka bagi petani di Jorong Koto, Nagari Situjuah Batu. Betapa tidak, areal sawah ditimbun longsor. Akibatnya padi milik petani yang hendak dipanen tertimbun material longsor.
Longsor baru diketahui Selasa (11/6) sekitar pukul 06.00 WIB oleh salah seorang masyarakat M Dt Mansu Nan Putiah saat pergi ke sawah miliknya. Ketika sampai di lokasi, dia melihat areal sawah yang menjadi tempat bercocok tanam bagi masyaralat Jorong Koto sudah tertimbun meterial longsor.
Bahkan, sebahagian areal sawah baru saja ditanam, sebahagian lagi hendak dipanen dan sebahagian baru saja selesai dipanen. Diketahui sawah milik Niar, Unar, Firdaus dan Wahasna paling parah terkena timbunan longsor dari bukit yang ada di sekitar persawahan.
Peristiwa ini disampaikan masyarakat kepada Nagari, Camat dan Bupati Limapuluh Kota dan BPBD Kabupaten Limapuluh Kota. Dari hasil pendataan disimpulkan akibat kejadian longsor itu sedikitnya telah membuat masyarakat petani sawah mengalami kerugian Rp30 juta.
“Akibat kejadian itu, masyarakat mengalami kerugian hingga puluhan juta. Sebab sebahagian sawah akan dipanen, sebahagian sudah ditanami dan sebahagian sudah selesai dipanen,” sebut Kepala BPBD Limapuluh Kota Jhoni Amir melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Rahmadinol, Rabu (12/6).
Disampaikannya, melalui surat yang disampaikan masyarakat, mengharapkan bantuan atas kerugian yang dialami akibat longsor. Juga sangat berharap bantuan pemerintah untuk mengevakuasi material longsor yang menimbun areal persawahan masyarakat.
“Memang masyarakat petani berharap sekali bantuan untuk mengevakuasi material longsor di areal perswahan masyarakat. Di samping bantuan akibat kerugian yang ditimbulkan longsor, sebab sawah yang hendak dipanen tidak bisa dipanen,” sebut Rahmadinol. (us)