PESSEL, METRO – Orang banyak mengenal namanya adalah Lisda Hendrajoni. Sebenarnya namanya Lisda Rawdha. Berkaca ke belakang, Lisda berprofesi sebagai pramugari pesawat kepresidenan. Mulai dari zaman Presiden Bj Habibie, Gusdur hingga Megawati Soekarno Putri, sudah pernah dampingi selama melawat ke berbagai penjuru dunia.
Sejak sang suami pulang ke kampung halaman di Pesisir Selatan, sosok Lisda harus mendampingi suami sebagai bupati Pessel untuk mengemban amanah di sebuah daerah yang namanya disebut Kabupaten Sejuta Pesona, Pesisir Selatan.
Selama tiga tahun sudah Lisda membantu suami sebagai Ketua TP PKK Pessel, dan beberapa organisasi di Kabupaten Pessel, baik itu pemerintahan dan di luar pemerintahan. Semua dilakukan sang mantan pramugari untuk pembangunan di kampung halaman sang suami.
Kerja keras, tidak kenal lelah, siang malam bahkan blusukan ke kecamatan dan nagari, akhirnya dengan optimis Lisda Hendrajoni melangkahkan kakinya sebagai salah satu caleg DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) daerah pemilihan Sumatera Barat I asal Pesisir Selatan pada 17 April 2019, kemarin.
Walaupun terbilang cukup baru dipanggung perpolitikan ketimbang beberapa calon DPR RI asal Dapil I Sumbar lainnya, namun sepak terjangnya sudah banyak dikenal. Seperti pepatah terdahulu, “Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut ke Pantai”, mungkin hal tersebut pas diutarakan bagaimana semangat, kegigihan, kerja keras, serta dukungan suami Hendrajoni, hingga pada pemilu, Lisda melenggang ke Senayan.
“Kita cukup bersyukur kepada Allah SWT dan seluruh tim dan masyarakat di Pessel juga Sumatera Barat, telah memberikan kepercayaan untuk menjadi wakil rakyat di DPR RI ,” kata Lisda Hendrajoni.
Lisda mengatakan, semua telah didapatkan adalah kerja keras tim, masyarakat Pesisir Selatan. Serta terutama dukungan dari suami. Walapun, hasil perolehan suara di Dapil Sumbar I tidaklah seperti diprediksi, namun hasil tersebut perlu disyukuri, karena kerja keras itu perlu diberikan apresiasi. “Walaupun dari pada itu, namun begitu keputusan resmi dari KPU pusat, kita masih akan tunggu,” tukasnya.
Secara pribadi selama pelaksanaan pemilu ada salah dan kata, perbuatan serta tingkah laku ditengah masyarakat selama kampanye, Lisda memintak maaf. Ia berterima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat telah diperkenankan mensosialisasikan diri serta menyampaikan apa menjadi tujuan maju pada Pemilu 2019.
“Perberdaan kini telah usai, tidak ada lagi perbedaan, kembali kita rajut kembali silahturahmi kembali. Kita bangun bersama-sama Pessel dan Sumatera Barat ke depan,” ulas Lisda.
“Tidak ada lagi rasa sakit hati, kesal, ataupun pikiran negatif. Semua itu adalah pelajaran berharga bagi pribadi, tidak perlu dibawah berlarut-larut. Mari kita bangun Pessel dan Sumbar untuk kepentingan bersama – sama,” ungkapnya. (rio)