PESSEL, METRO – Wali Nagari Pancung Taba, Edison mengungkapkan komoditi cassiavera (kulit manis) merupakan salah satu komoditi unggulan nagari. Meskipun tanaman ini usianya cukup panjang baru bisa dipanen, namun mayoritas kehidupan masyarakat berasal dari produksi tanaman ini.
”Setiap rumah di nagari mengembangkan tanaman ini dan selalu melakukan peremajaan. Dengan meningkatnya harga komoditi ini tentunya akan membuat ekonomi masyarakat bisa juga meningkat,” ujarnya Kamis (4/4).
Ia menjelaskan, Nagari Pancung Taba, Kecamatan Bayang Utara yang berpenduduk 1.313 jiwa, mayoritas masyarakatnya mengandalkan hasil produksi komoditi cassiavera. Tanaman ini sangat cocok dengan kondisi daerah yang dikelilingi perbukitan, tanahnya subur dan potensial dengan berbagai tanaman lainnya.
”Kondisi ini dimanfaatkan oleh para petani dengan mengisi lahan perkebunan tersebut dengan tanaman cassiavera, disamping tanaman lain yang bisa dipanen cepat seperti bawang merah, lobak, kentang, kopi dan buah kemiri.
”Artinya, para petani tidak hanya terfokus pada satu jenis tanaman saja, namun diselingi dengan tanaman lain yang juga menghasilkan,” ujarnya.
Salah seorang petani Nagari Pancung Taba, Nasrul (50) mengakui, harga kulit manis saat ini cukup membuat para petani bergairah. Dengan harapan kenaikan harga beli oleh pedagang pengumpul akan lebih baik lagi dimasa mendatang.
Usaha lain sebutnya, para petani Pancung Taba juga bergerak dalam usaha peternakan sapi unggul dengan jenis bibit Brahman dan Simental sebagai usaha sampingan dalam menambah penghasilan keluarga. (rio)