PADANG PANJANG, METRO–Pemerintah Kota Padang Panjang termasuk salah satu dari 40 daerah se-Indonesia yang telah melakukan enam langkah konkret untuk menangani permasalahan inflasi, sesuai dengan instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si saat mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi melalui Zoom Meeting yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Senin (23/12).
“Kita telah melakukan semua instruksi sesuai arahan dari Mendagri untuk menangani permasalahan inflasi. Salah satunya untuk Nataru, kemarin kita bersama Forkopimda dan jajaran lainnya sudah melakukan sidak pasar sekaligus meninjau harga pangan di Pasar Pusat,” kata Pj Wako Sonny.
Sidak pasar ini khusus dilakukan sebelum merayakan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), guna memastikan harga pangan tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan, mengingat meningkatnya permintaan.
Selain itu, tambah Sonny, Padang Panjang juga telah melakukan operasi pasar murah. Kerja sama dengan distributor penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan.
Gerakan menanam juga telah dilakukan, merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT) serta dukungan transportasi.
Usai operasi pasar pada minggu kemarin, hanya beberapa komoditas strategis penting mengalami kenaikan. Cabai hijau, cabai rawit dan cabai merah mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.
“Kenaikan harga pada komoditas cabai ini terjadi karena jumlah produksi petani yang menurun. Efek fenomena La Nina yang terjadi saat ini menyebabkan peningkatan curah hujan pada sebagian besar wilayah Indonesia sehingga menyebabkan penurunan hasil panen petani cabai dan mempengaruhi harga cabai di tingkat konsumen,” sampainya.
Ia meminta OPD terkait perlu melakukan langkah-langkah antisipasi atau memberikan perhatian lebih terhadap ketersediaan pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat, hingga memperhatikan persoalan distribusi barang selama libur Nataru.
Sementara itu terkait inflasi Padang Panjang pada November 2024 mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi, yaitu 1,27% yoy (year of year), urun dari Oktober 1,78%. Sedangkan secara bulanan, pada November terjadi inflasi 0,06% mtm (month to month), turun dari Oktober 0,07%.
Untuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) sesuai data BPS Kota Padang Panjang, untuk minggu ketiga Desember 2024 adalah -0,13 atau berfluktuasi rendah.
Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah daging ayam ras (-0.303), cabai merah (-0.121), dan beras (-0.1033). “IPH rendah ini menunjukkan kondisi harga yang terkendali dengan baik di Padang Panjang,” tutur Sonny. (rmd)
Komentar