“Saya menunduk untuk menyembunyikan air mata yang menetes. Tak tertahan. Betapa besarnya harapan mereka selama ini. Namun, rasa haru itu pulalah yang menambah semangat. Ini momen yang sangat mengharukan jelang periode pertama berakhir,” tutur Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir.
Eky Prima Endo—Sijunjung
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir menceritakan bahwa dirinya pernah menangis saat turun ke masyarakat. Siapa sangka, bupati muda berbadan kekar itupun dibuat luluh hingga berlinang air mata usai mendengar curahan hati sekelompok ibu-ibu.
Benny mengisahkan, Ia pernah didatangi sekelompok ibu-ibu yang menyampaikan terima kasih atas kebijakan yang dibuat untuk pengangkatan tenaga honorer atau tenaga harian lepas (THL) menjadi PPPK.
Sambil menangis, ibu-ibu itu menyampaikan betapa harapnya mereka selama ini. “Alhamdulillah, Tuhan menjawab doa kami melalui kebijakan yang bapak buat. Bertahun lamanya kami menantikan. Kami sangat berterima kasih. Kami berharap jangan sampai di sini saja, pak” ungkap Benny menirukan.
Benny mengakui, ada banyak momen haru saat bertemu dengan masyarakat. Namun, baru kali ini dirinya yang sampai meneteskan air mata.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan Wakil Iradattillah merupakan salah satu kepala daerah yang dengan tegas dan berani mengambil kebijakan untuk melakukan pengangkatan tenaga honorer dan THL menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rombongan ibu-ibu itu menyampaikan bahwa masih banyak tenaga honorer yang sedang berjuang untuk bisa diangkat menjadi PPPK. “Kami mohon tuntaskan ini semua, pak. Wujudkan pengharapan teman-teman kami yang masih berjuang” sebutnya.
Benny tertegun, kepalanya tertunduk sendu. Tenyata begitu besar pengharapan tehadap kebijakan yang ia ambil. “Tanpa sadar air mata saya menetes. Mungkin ini momen yang paling sedih menjelang periode pertama ini berakhir,” ungkapnya saat ditemui.
Tapi kesedihan itulah yang menambah semangat baginya untuk melanjutkan membangun Sijunjung. “Kepuasan bagi seorang pemimpin adalah di saat keputusan yang diambil bermanfaat bagi orang-orang yang dipimpin. Ini tak ternilai,” tutur Benny.
Dengan masa jabatan yang singkat di periode pertama, ia dituntut untuk bisa tetap memaksimalkan pembangunan. Bahkan pasca diterjang badai Pandemi Covid-19 sekalipun, Sijunjung harus tetap membangun dengan semua keterbatasan. Tak banyak yang paham tentang itu.
“Misi kita membangun Sijunjung. Berapa ribu tenaga honorer dan THL yang nantinya harus dirumahkan kalau kebijakan ini tidak diambil? Tak terbayang kalau mereka ada yang honor bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun lamanya mengabdi dengan gaji yang tidak layak. Naif rasanya kalau diberhentikan begitu saja,” pungkas Bupati Sijunjung.
Sejak resmi dilantik pada Februari 2021 lalu, Bupati Benny Dwifa melakukan pengangkatan PPPK setiap tahunnya. Mulai dari tenaga pendidik, kesehatan, teknis dan lainnya.