Pesisir Selatan – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar) nomor urut 1, Vasko Ruseimy menikmati akhir pekannya di pusat kuliner Pasisia Night Culinary (PNC).
Vasko Ruseimy datang didampingi oleh Tim Pemenangan, PAC Gerindra Sutera hingga sang istri, Detta pada Sabtu (9/11/2024) malam.
Ketua DPP Gerindra itu terlihat menikmati sejumlah cemilan yang dijual oleh pedagang yang berasal dari empat kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) tersebut.
“Saya melihat gairah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) itu kian menggeliat, kian terdepan, bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan,” katanya, Minggu (10/11/2024).
Vasko mengatakan, Pasisia Night Culinary merupakan sebuah terobosan baru menarik minat belanja bagi masyarakat sekaligus menjadi tempat merilekskan diri setelah satu pekan beraktivitas.
Vasko Ruseimy menyampaikan dirinya bersama Mahyeldi komitmen untuk meningkatkan potensi ekonomi, terutama dalam hal permodalan dan pengembangan pasar bagi produk UMKM.
“Dengan perhatian yang tepat, produk UMKM kita bisa berkembang dan terpasarkan dengan baik,” katanya.
Berbagai program unggulan (progul) Gerak Cepat untuk Sumbar sebagai jargon Mahyeldi-Vasko turu diperkenalkan ke masyarakat.
“Gerak Cepat untuk Ekonomi, Infrastruktur, SDM, Budaya, hingga Pendidikan menjadi tujuan utama dari delapan progul yang ditawarkan Mahyeldi-Vasko,” kata Vasko.
Pada saat berada di lokasi, Vasko Ruseimy juga menjadi pusat perhatian pengunjung PNC yang meminta foto dengan Politisi Partai Gerindra tersebut.
Pada kesempatan yang sama Koordinator PNC, Ateng mengatakan, pedagang yang berjualan saat ini berjumlah 41 orang.
“Program ini berada di bawah binaan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pessel dan sudah berjalan sekitar dua bulan belakangan ini,” katanya.
PNC, katanya, hanya beraktivitas setiap Sabtu malam atau malam Minggu di Lapangan Bola Gadih Basanai, Kecamatan Sutera.
“Mereka (para pedagang) berasal dari empat kecamatan, yakni IV Jurai, Batang Kapas, Sutera dan Lengayang,” katanya.
Ateng mengungkap bahwa makanan yang dijual oleh pedagang beragam sehingga antara penjual tidak ada yang memiliki jenis makanan atau yang sama.
“Itu aturannya, sehingga masyarakat juga bisa bervariasi memilih makanan atau minuman yang mereka inginkan,” katanya.
Agar PNC bisa tetap beroperasi setiap pekannya, para pedagang kata Ateng membayar uang retribusi sebesar Rp50 ribu per lapak.
“Uang itu untuk membayar cicilan meja, kursi dan tenda yang kami pesan bersama-sama agar seragam, kemudian untuk uang kebersihan lapangan ini,” katanya.
Para pedagang yang berjualan, kata Ateng, bisa mendapatkan keuntungan antara 500 hingga Rp2 juta setiap pekannya. “Secara tidak langsubg, PNC sudah meningkatkan kesejahteraan atau taraf ekonomi para pelaku UMKM,” katanya.
Dirinya berharap kepada pasangan Mahyeldi-Vasko agar terus memperhatikan UMKM sebagai tiang penyangga ekonomi pelaku usaha.
“Saya juga sering mendengar bahwa Buya Mahyeldi dan Uda Vasko selalu menyampaikan komitmen terhadap UMKM. Saya yakin komitmen itu bisa terimplementasi dengan baik,” imbuhnya. (*)
Komentar