PADANG – Wakil Ketua PWI Sumbar bidang Advokasi dan Hukum Adrian Tuswandi atau Toaik angkat suara terkait rencana Plt. Ketua PWI Sumbar yang ditunjuk Hendry Ch Bangun, Faisal Budiman yang akan menambah susunan kepengurusannya.
Ia berpandangan, prahara PWI Pusat jangan sampai PWI di Sumbar ikut memperkeruh suasana.
Menurutnya, wartawan di Sumbar khususnya di PWI sudah menujukan ke elegannya menjalankan organisasi demi karwah dan integritas prifesi jurnalis.
“Soal kisruh di PWI Pusat, saya dari awal melihat PWI Sumbar tidak mau ikut kecuali sesuai aturan main di organisasi,” ujar Toaik.
Sehingga itu, jelas Toaik lagi, Plt PWI Sumbar ditunjuk oleh HCB yang secara aturan main sudah diberhentikan sebagai anggota PWI oleh DK PWI Pusat.
“Saya berharap jangan ikut dalam pusaran konflik ini,” tegasnya.
“Kita sesama jurnalis di bawah panji PWI yang selama ini tidak sekedar kawan seprofesi tapi sudah bersaudara, kita saka berteriak dijalanan ketika profesi kita dilecehkan dan diintimidasi oleh siapa pun,”ujar Toaik.
Diakui Toaik, dia sangat kenal dengan Plt PWI Sumbar Faisal Budiman, bahkan satu kampung pula
“Tapi kalau Plt PWI itu mulai menantang dan ikut cawe-cawe memecah keakraban dan soliditas PWI se Sumbar, maka ente jual ane borong,” ujar Toaik.
Bahkan Toaik yang sejak jadi wartawan satu organisasi dipilihnya adalah PWI sampai memperoleh brevet wartawan utama Dewan Pers, mengatakan, PWI Sumbar itu sejak prahara di tubuh PWI Pusat telah menempatkan diri sebagai bujang selamat.
“Tapi apa, sudah tidak mau dibawa arus dua faksi di PWI Pusat, PWI Sumbar justru dikirim peringatan keras, artinya Pak HCB yang sudah tidak anggota PWI dasar putusan DK PWI Pusat, telah membangunkan darah PRRI yang terkenal itu, kami orang Sumbar punya darah pemberontak di sejarah republik ini, jika dipressure. Sehingga itu PWI ikut hadir KLB yang menetapkan Zulmansyah Sekedang Ketum PWI Pusat,”ujar Toaik. (*)