PASBAR, METRO— Pemerintah Daerah (Pemda) Pasaman Barat menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut dari dialog sebelumnya untuk membangun komitmen bersama menuju Kabupaten Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) pada tahun 2024, Rabu (4/9). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Pasaman Barat ini dibuka oleh Wakil Bupati Risnawanto dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat serta para stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Risnawanto menegaskan bahwa salah satu tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 adalah memperkuat infrastruktur guna mendukung pembangunan ekonomi dan pelayanan dasar. Salah satu prioritasnya adalah penyediaan air minum dan sanitasi yang layak serta aman.
Risnawanto juga menambahkan bahwa kondisi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) atau Open Defecation Free (ODF) tercapai ketika setiap individu dalam suatu wilayah tidak lagi melakukan buang air besar sembarangan di tempat terbuka.
“Pemerintah menargetkan peningkatan akses masyarakat terhadap perumahan dan permukiman yang layak, aman, dan terjangkau pada tahun 2024. Termasuk di dalamnya target 90 persen akses sanitasi layak, 15 persen akses sanitasi aman, dan penghapusan kebiasaan buang air besar sembarangan di tempat terbuka. “Desa ODF adalah desa yang 100 persen masyarakatnya telah menggunakan jamban sehat,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa indikator desa SBS dalam Renstra Kemenkes tahun 2024 menargetkan 90 persen desa mencapai status SBS. Tercapainya status ini menandakan peningkatan kualitas sanitasi di wilayah tersebut yang sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).