Mahyeldi berharap, melalui konferensi Bagaicies III, akan muncul banyak ide brilian terkait pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi hijau, yang kemudian dapat diterapkan oleh Pemprov Sumbar dalam upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan bagi masyarakat. Sebab, banyak ahli ekonomi Islam dari berbagai universitas yang terlibat dalam konferensi tersebut.
“Kita menyadari besarnya potensi ekonomi syariah dan ekonomi hijau di Sumbar. Hanya saja, kita menyadari bahwa literasi masyarakat terhadap dua hal itu masih cukup rendah. Kita berharap, konferensi ini menghadirkan ide-ide brilian untuk mengatasi kekurangan tersebut,” ujar Mahyeldi menutup.
Sementara itu, mewakili Rektor UIN IB Padang, Kepala Biro Umum Administrasi dan Keuangan UIN IB Padang, Muhammad Fuad menyebutkan, bahwa tema ekonomi hijau yang diangkat dalam konferensi kali ini memang sangat relevan dengan semangat ekonomi syariah yang terus bertumbuh di berbagai belahan dunia. Sebab, dalam Islam pun diajarkan bahwa satu bumi diperuntukkan untuk semua generasi, dan semua manusia adalah bersaudara.
“Dalam hal ini, Islam mengajarkan betapa pentingnya memanfaatkan potensi sumber daya alam dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sebagaimana hal ini menjadi poin penting dalam misi ekonomi hijau. Islam tidak membenarkan ekonomi yang eksploitatif dan ekonomi yang merusak lingkungan,” sebut Fuad.
Sebelumnya, pada malam Gala Diner Konferensi Bagaicies III di Auditorium Istana Gubernur Sumbar, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara UIN IB Padang dengan Unishams. Hadir langsung sebagai penanda tangan dan pembicara dalam konferensi, Rektor Unishams, Prof Mohd Amy Azhar. (fan)