Tindak Lanjuti Lima Arahan Presiden, Pemko Padang Panjang Siapkan Enam Langkah Konkret Penanganan Inflasi

RAPAT INFLASI— Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si, Pj Sekdako Winarno mengutarakannya usai Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2024, secara virtual di ruang VIP Balai Kota, Rabu (28/8).

PDG. PANJANG, METRO–Kordinasi dan sinkronisasi Pemko dan Peme­rintah Pusat terkait pena­nganan inflasi terus berjalan dengan baik. Lima arahan Presiden ditindaklanjuti dengan enam langkah konkret. Penjabat (Pj) Sekdako, Dr. Winarno, M.E mengatakan, enam langkah konkret tersebut yaitu melaksanakan operasi pa­sar murah, melaksanakan sidak ke distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, nerealisasikan BTT, dan dukungan transportasi dari APBD.

Didampingi Kepala Ba­gian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si, Pj Sekdako Winarno mengutarakannya usai Ra­pat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2024, secara virtual di ruang VIP Balai Kota, Rabu (28/8).

Dikatakan Winarno, lima arahan Presiden kepada Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Dae­rah (TPID) yaitu memper­kuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, mengakselerasi penerapan tek­nologi berbasis riset dalam mendukung digita­lisasi pertanian (smart agriculture).

Seterusnya, mendorong investasi untuk mendorong meningkatkan nilai tambah produksi pertanian, memutakhirkan sis­tem dan infrastruktur logistik terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan rantai pasok antardaerah. Kemudian, mem­perkuat sinergi dan koordinasi antarlembaga di tingkat pusat dan daerah guna mendukung upaya pengendalian inflasi.

“Lima arahan Presiden ini merupakan pedoman penyusunan roadmap dan rencana aksi pengendalian inflasi daerah 2025-2028. Sedangkan enam upaya konkret ini adalah arahan presiden 2023 lalu yang te­rus kita lanjutkan pada 2024,” ujar Winarno.

Sementara itu, Putra Dewangga mengatakan, inflasi Padang Panjang pada Juli 2024 mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi, yaitu 2,95% yoy (turun dari Juni 3,92%). Secara bulanan, pada Juli di Pa­dang Panjang terjadi deflasi -0,60% mtm (turun dari Juni 0,22%)

Lantaran Padang Panjang bukan Kota Penghitung Inflasi, lanjutnya, BPS menghitung Indeks Per­kembangan Harga (IPH) setiap minggu. Pada minggu keempat Agustus 2024 adalah -0,45 atau berfluktuasi rendah (turun).

“Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah bawang me­rah, jeruk dan cabai merah. IPH Kota Padang Panjang minus atau turun selama 12 pekan berturut turut,” tuturnya. (rmd)

Exit mobile version