Kajian Lingkungan dan Pembangunan UNP, Marliosni Nenek Tiga Cucu Raih Gelar Doktor Prodi

LULUS—Marliosni (60) bersama Dekan FEB UNP, Promotor dan Penguji usai lulus ujian terbuka promosi doktor Prodi Kajian Lingkungan dan Pembangunan FEB UNP, Jumat (23/8) di Aula Fakultas FEB UNP.

PADANG, METRO–Marliosni (60) berhasil meraih gelar Doktor setelah dinyatakan lulus ujian terbuka promosi doktor pada program studi (prodi) kajian lingkungan dan pembangunan, Fakultas Eko­nomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat (23/8) di Aula Fakultas FEB UNP. Nenek tiga cucu ini berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul “Analisa Faktor-faktor yang Mempe­ngaruhi Pembangunan Nagari Berkelanjutan di Pro­vinsi Sumbar,” di depan penguji.

Penguji dalam ujian disertasi Marliosni terdiri dari, Rektor UNP Dr. Ir. Krismadinata, S.T., M.T selaku penyelia ujian terbuka. Dekan FEB UNP, Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D, selaku Ketua Komisi, Prof. Dr. Idris, M.Si,  M, Si, selaku Sekretaris Komisi Penguji.

Sementara, Prof. Dr Syamsul Amar B, MS selaku Promotor, Dr Alpon Satrianto, SE, ME selaku Ko-Promotor. Juga ada Prof. Dr. Ir. Melinda Noer, M.Sc selaku Penguji Eksternal dan Dr. Sri Ulfa Sentosa, MS, Dr. Susi Evanita, MS, Dr.Muhammad Irfan, SE., M.Si, selaku Penguji Internal. Melalui disertasinya, Marliosni menilai keberlanjutan pembangunan di ting­kat nagari belum terlaksana secara maksimal. Mes­kipun sudah program khu­sus pemerintah pusat sejak tahun 2014 dengan lahirnya UU tentang Desa.

“Kita ingin nagari di Sumbar mandiri. Karena peluang itu ada dengan adanya alokasi dana desa dan pemerintah kabupaten. Kalau nagari bisa memanage dengan sempurna, pembanguann keberlanjutan tingkat nagari bisa dilaksanakan,” terangnya.

Marliosni menilai, pe­rencanaan pembangunan di nagari tentu harus melihat kebutuhan dari masya­rakat sendiri. Kerja yang dilakukan di nagari harus melihat dari bawah, tidak berdasarkan kepentingan.  “Selama kebanyakan dana desa kalau turun dari pusat, ada regulasi tertentu yang harus dilaksanakan. Padahal kebutuhan nagari berbeda, sebaiknya diserahkan kepada kearifan lokal masing-masing,” ungkap­nya.

Dalam disertasinya, Mar­liosni juga menjelaskan tentang kelembagaan berpengaruh signifikan dan memberikan dampak positif terhadap pembangunan nagari yang berkelanjutan di Sumbar.

Apalagi, tingkat pendi­dikan berpengaruh signifikan dan membawa dam­pak positif terhadap pembangunan berkelanjutan di Sumbar. Oleh karena itu, dalam disertasi tersebut, Marliosni menuliskan, pemerintahan di nagari harus meningkatkan kelemba­gaan yang berdampak pada kesejahteraan ma­sya­rakat.

Selain itu, pemerintahan nagari harus melakukan kerja sama dengan ber­bagai pihak, khususnya pemerintahan di kabupaten untuk meningkatkan pendidikan masyarakat.

Untuk meningkatkan perekonomian, pemerintahan di nagari harus mendayagunakan dan me­man­faatkan sumber daya alam yang ada. Juga me­nyelenggarakan program keamanan pangan dan mengentaskan kemiskinan yang bertujuan untuk me­ningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, dalam mewujudkan pembangu­nan yang berkelanjutan.

Perlu diketahui Marliosni seorang pensiunan ASN di Pemprov Sumbar. Keinginannya menyelesaikan kuliah S3 di usia senja, berawal saat dirinya ha­nya menemani anak yang mendaftar di program Ma­gister Mangement (MM), tetapi dirinya ditawari untuk melanjutkan kuliah me­ngambil program Doktor oleh dosen-dosen di FEB UNP.

“Saya ditawari untuk melanjutkan perkuliahan program Doktor di UNP. Saya awalnya meragukan, karena akan memasuki masa pensiun. Tetapi, para dosen merayu hingga saya tertarik megambil program Doktor di FEB UNP,” ujar­nya.

Marliosni menjelaskan, walau tidak muda lagi, dirinya bangga telah menamatkan program Doktor di FEB UNP. “Orang tua menjadi cermin bagi anak-anaknya. Dengan menyelesaikan program Doktor di FEB UNP ini, saya berharap menjadi motivasi bagi anak-anak saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” paparnya.

Sementara, Dekan FEB UNP Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D., menjelaskan, Marliosni mahasiswi dengan usia tertua yang menamatkan program Doktor di FEB UNP.

Walaupun demikian, Perengki menjelaskan, Mar­liosni mahasiswi yang antusias dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam perkuliahan. “Walaupun sudah pensiun dari ASN, tetapi Marliosni mempunyai dedikasi yang tinggi dalam menamatkan program S3 nya,” jelasnya.

Promotor dari Marliosni pada program S3 nya Prof. Dr. Syamsul Amar B, MS menambahkan, Marliosni mempunyai motivasi yang tinggi dalam me­nyelesaikan pendidikan S3 nya. “Marliosni telah manjadi inspiratif bagi kita semua. Belajar itu tidak perlu mengenal batasan usia, teruslah belajar hingga tutup usia. Oleh karena itu, jadilah seorang yang haus akan ilmu, dan teruslah belajar untuk memperbarui ilmu, walau sudah pensiun,” jelasnya.(fan)

Exit mobile version