Priode Januari-Agustus 2024, Dinkes Catat 60 Kasus DBD

Rio Arisandi

PARIAMAN, METRO–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman,  mencatat ada 60 kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu periode Januari sampai awal Agustus 2024.  ”Dari 60 kasus itu, dua kali terjadi kejadian luar biasa,” kata Pelaksana Tugas Sekretaris Dinkes Kota Pariaman Rio Arisandi.

Disebutkan Rio, tingginya kasus DBD di Pariaman selain karena faktor cuaca juga karena perilaku masyarakat yang tidak mem­per­hatikan tem­pat pe­nam­pung air yang dapat tum­buh dan kem­bangnya jen­tik nyamuk.

Meskipun pi­hak­nya telah me­lakukan fog­ging namun hal itu tidak efektif diban­ding­kan jika ma­syarakat men­jaga ling­kungan bersih dari tempat yang dapat jen­tik nyamuk berkembang biak.

”Warga harus aktif memberantas sarang nyamuk,” katanya.

Rio mengatakan Pariaman setiap tahunnya mengalami DBD dengan jumlah kasus yang tinggi. Pada 2023 kasus DBD di Pariaman mencapai 160-an lalu pada 2022 mencapai 200-an.

”Yang kami khawatirkan terlambat me­nangani­nya, terjadi korban meninggal,” ujarnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pariaman, Sumatera Barat mencatat daerah itu mengalami 163 kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang 2023 yang kondisi tersebut mengalami penurunan 50 kasus dari 2022 yang mencapai 213 kasus.

”Setidaknya sepanjang 2023 KLB (kejadian luar biasa) tiga kali, artinya ada tiga orang yang meninggal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman.

Nazifah mengatakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk menekan kasus DBD di Pariaman ter­sebut dengan menggiatkan goro Pem­berantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Goro tersebut dilakukan dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air. ”Kami terus mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan, apalagi botol karena dapat menampung air,” katanya. (efa)

Exit mobile version