PADANG PANJANG, METRO–Hari kedua acara Galanggang Arang #8 2024 di Stasiun Kereta Api Padang Panjang diisi dengan “Jelajah WTBOS dan Diskusi: WTBOS di Padang Panjang sebagai Ruang Publik dalam Perspektif Industri Kreatif,” Rabu (7/8).
Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting dan praktisi industri kreatif yang membahas potensi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sebagai ruang publik dan sumber inspirasi bagi industri kreatif. Diskusi ini bertujuan mengidentifikasi cara-cara inovatif untuk mengintegrasikan WTBOS ke dalam kegiatan seni dan budaya, serta menjadikannya daya tarik wisata yang berkelanjutan.
Para peserta, yang terdiri dari seniman, kurator, akademisi, dan pegiat industri kreatif, berdiskusi tentang tantangan dan peluang dalam mengoptimalkan WTBOS.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar diskusi, melainkan kita mencoba untuk menemukan ide-ide membuat stasiun kereta api ini berguna dalam berbagai hal. Kita butuh dukungan pemerintah untuk reaktivasi stasiun ini. Saat ini aset-aset stasiun disewakan untuk mendapatkan nilai ekonomi tambahan,” ungkap pensiunan karyawan PT KAI Padang Panjang, Martalius yang menjadi narasumber dalam diskusi ini.
Dipandu Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pasar Usang, Munafri, peserta mengeksplorasi bangunan dan benda-benda yang ada di stasiun disertai penjelasan tentang bagaimana ruang publik terkait WTBOS dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreatif yang menghidupkan kota dan meningkatkan ekonomi lokal. (rmd)