Nagari Kapa Gelar Musyawarah Nagari Tentang Rembuk Stunting, Ny. Titi Hamsuardi: Perkembangan Anak Harus Diperhatikan

SAMBUTAN—Ketua TP-PKK Pasbar, Ny. Titi Hamsuardi saat berikan asmbutan pada acara kemarin.

PASBAR, METRO–Mencegah dan menurunkan angka stunting di Pasaman Barat, Nagari Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat mengadakan Musyawarah Nagari tentang Rembuk Stunting pada Selasa (6/8).

Kegiatan yang digelar di Kantor Wali Nagari Kapa Kecamatan Luhak Nan Duo itu dihadiri oleh Ketua TP-PKK Pasaman Barat Ny. Titi Hamsuardi, Sekcam Luhak Nan Duo, Ketua Bamus, serta stakeholder terkait lainnya.

“Kami sangat menga­presiasi semua pihak yang terlibat dalam upaya pen­cegahan stunting ini. Rembuk stunting ini bertujuan untuk mengupayakan pe­nurunan angka stunting di Pasbar, khususnya di Nagari Kapa,” ungkap Ketua TP-PKK Pasbar, Ny. Titi Hamsuardi.

Beliau juga menyoroti peran lintas sektor, termasuk kader posyandu, da­lam penanganan stunting. Kader posyandu memiliki peran penting dalam me­ngingatkan dan menginformasikan kepada masya­rakat, khususnya ibu-ibu yang memiliki anak balita, tentang pola makan dan pola asuh yang baik.

“Perkembangan anak harus diperhatikan, karena mereka adalah generasi penerus yang akan memajukan daerah kita ini nanti­nya,” tambahnya.

Kegiatan Rembuk Stunting ini, lanjutnya, diharapkan dapat mening­katkan kesadaran masya­rakat tentang pentingnya pencegahan stunting dan menginspirasi langkah-langkah konkret dalam pe­nanganannya.

Sementara itu, Wali Nagari Kapa, Nofrizon, menyampaikan bahwa Rem­buk Stunting ini merupakan upaya untuk mencari solusi terhadap ma­salah penurunan stunting. Ia meminta seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi menuntaskan masalah stunting ini.

Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan data lapangan, stunting tidak hanya dialami oleh anak-anak dari kalangan eko­nomi rendah tetapi juga dari kalangan menengah ke atas, karena hal itu disebabkan oleh kurangnya pemahaman orang tua terhadap gejala stunting ter­sebut.

Terkait dengan penurunan angka stunting di Nagari Kapa, Nofrizon me­nyebutkan bahwa pada ta­hun 2023 mencapai 17%, dan pada tahun 2024 me­ngalami penurunan menjadi 12,8%, hal ini menunjukkan penurunan sebesar hampir 5%. “Upaya ini perlu didiskusikan secara baik agar langkah-langkah da­lam penuntasan stunting ini dapat terlaksana de­ngan efektif,” tegasnya. (end)

Exit mobile version