“Pembuatan gula merah dari kelapa sawit di Nagari Sungai Aua bukan hanya merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas lokal, tetapi juga merupakan langkah menuju inovasi ekonomi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat,” pungkas Ikhwanri.
Ikhwanri menjelaskan, berdasarkan keterangan penghasil limbah batang sawit tersebut, satu batang sawit dalam waktu 24 Jam (1 hari) dapat dilakukan pengambilan air sebanyak 3 kali. Satu kali proses pengambilan air batang sawit membutuhkan waktu selama kurang lebih 8 Jam. Dan satu kali proses pengumpulan air sawit diperoleh sebanyak 10 liter air. Dari 10 liter air sawit dapat diperoleh 2 kg Gula Merah Kelapa Sawit.
“Dalam hal ini ada beberapa kendala yang ditemui yaitu proses pengumpulan air yang cukup lama hingga 8 jam, sehingga kurang efektifnya waktu pada saat pengumpulan. Selain itu proses pembekuan gula merah yang sering gagal, dan air sawit yang telah dikumpulkan hanya bertahan beberapa jam dan cepat rusak,” jelasnya.(end)