Dan, tanpa mengeyampingkan adat istiadat Minangkabau, kaum perempuan perlu memempelajari silek. Hal ini menjadi salah satu solusi dalam memimalisir kekerasan terhadap perempuan, ” sambungnya.
” Kita berharap pada penampilan festival Silek Padusi bisa berjalan optimal, lancar dan sukses,” katanya.
Sementara itu pantuan posmetro dilokasi workshop, antusias peserta Festival Silek Padusi mendengarkan materi disampaikan para narasumber.
Apresiasi juga disampaikan salah seorang officeal kepada Sanggar Tari Seni dan Budaya San Alida, Kabupaten Pesisir Selatan, telah menggagas kegiatan ini. Ini positif, bagi generasi muda kita untuk memahami budaya Minangkabau.
Narasumber yang dihadirkan panitia pelaksana workshop dari Akademisi Yusfil, Budayawan Tradisi Pessel Bambang Sriyanto, Amd dan praktisi Erviela Desarta.( Rio)